"Bahkan untuk beberapa keperluan di sini, kadang saya pakai hasil pendapatan dagangan (nasi goreng). Saya tidak masalah, yang penting anak-anak tak ketinggalan dalam urusan agama," sambung Iskandar.
Iskandar mulai mengajar mengaji pada 2003, tepat saat ia menginjakkan kaki di wilayah Lebak Bulus. Saat itu ia dan sang istri belum dikaruniai anak.
"Saat itu saya melihat jarang sekali guru ngaji. Saya perhatikan, akhirnya saya bilang sama ibu-ibu, 'Ntar tolong ibu, anak-anak di suruh ngaji'," kata Iskandar.
Saat itu, Iskandar memanfaatkan ruang tamu kontrakan sebagai tempat untuk mengajar.
Tak terasa, waktu terus berlalu, hari berganti minggu, anak-anak yang belajar mengaji terus bertambah. Tempat Iskandar mengajar tak muat lagi menampung murid-muridnya.
Kala itu ia pernah mengajukan untuk mengajar di masjid terdekat, tetapi tidak diperkenankan dengan suatu alasan.
"Saya ingat sampai 2004, tepat kejadian tsunami di Aceh, itu murid saya sudah hampir 50. Akhirnya saya dapat uang Rp 1 juta buat sewa lahan di Jalan H Gandun," ucap Iskandar.
Baca juga: UPDATE 13 April: Bertambah 399, Kasus Covid-19 di Jakarta Kini Ada 1.244.583
Lahan kosong yang disewa Iskandar itu seluas 250 meter persegi. Di lahan tersebut, ia kemudian membangun tempat mengaji dengan bangunan semipermanen.
Saat itu, Iskandar meminjam uang Rp 1,5 juta untuk membeli kayu. Namun, uang itu tak cukup untuk mendirikan bangunan, sehingga ia berutang ke toko bangunan hingga mencapai Rp 4,5 juta.
"Saat itu (tempat mengajar mengaji) cuma kerangka saja, asbes dan tripleks. Seiring berjalannya waktu, banyak yang membantu, akhirnya 2009 bangunan sempurna, saya rekrut para guru," kata Iskandar.
Tahun 2009, Iskandar menjadikan tempat mengajarnya sebagai yayasan dan mendaftarkannya sebagai madrasah diniyah.
"Tapi sampai pada akhirnya tanah itu mau dijual dan saya pindah tahun 2017. Saya bongkar sendiri, memanfaatkan kayu dan barang lainnya itu untuk bangun di sini," kata Iskandar.
Kini, Iskandar berharap proses mengajar mengaji untuk anak-anak ini turut menjadi perhatian pemerintah, paling tidak soal tempat yang menjadi wadah untuk mengajar.
"Ini rencana habis Lebaran saya mau renovasi karena sudah pada rusak. Ini agar belajar nyaman," ucap Iskandar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.