Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berakhirnya Kuasa M Taufik di Jajaran Pimpinan DPRD DKI Jakarta...

Kompas.com - 27/04/2022, 07:46 WIB
Singgih Wiryono,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selasa (26/4/2022) menjadi hari penting dalam catatan sejarah politik DKI Jakarta, khususnya di lembaga legislatif yang bermarkas di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

Pasalnya, satu nama yang tak asing duduk di kursi pimpinan DPRD DKI Jakarta, M Taufik, resmi lengser dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI usai dicopot oleh partainya sendiri, Gerindra.

Sidang paripurna pencopotan jabatan Wakil Ketua DPRD DKI itu dipimpin langsung oleh Taufik, dengan didampingi Wakil Ketua lainnya dari Fraksi PAN, Zita Anjani.

Taufik sejatinya bukan orang asing di jajaran pimpinan anggota Dewan. Dia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta sejak 2014 lalu.

Sosoknya sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta juga disegani banyak orang. Selama 12 tahun, Taufik menjadi nahkoda utama partai berlambang kepala garuda itu di wilayah Jakarta.

Baca juga: Soal Isu M Taufik Akan Pindah Partai, Ketua DPD Gerindra DKI: Jangan Dikompor-komporin

Di bawah kepemimpinannya, Gerindra DKI Jakarta berhasil memenangkan dua pasangan kepala daerah dalam dua pemilihan yang berbeda.

Pada 2013, Gerindra mencalonkan sosok Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta dan mereka memenangkan pemilihan.

Empat tahun kemudian, Gerindra kembali meracik calon gubernur dan wakil gubernur di Ibu Kota. Di tahun 2017, Gerindra mengusung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, yang juga berhasil meraup suara terbanyak dalam pemilihan.

Polemik pencopotan M Taufik

Polemik pencopotannya jabatan sebagai Wakil Ketua DPRD pertama kali diungkapkan M Taufik pada Jumat, 1 April 2022.

Dia secara terang-terangan memberikan keterangan pada awak media bahwa dia dicopot dari Wakil Ketua DPRD DKI atas perintah DPD Gerindra DKI Jakarta.

Taufik sempat menduga, alasan dia dicopot karena pernah mendoakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjadi presiden RI selanjutnya pada acara pelantikan KAHMI Jaya 6 Februari 2022.

Baca juga: Dicopot dari Jabatan Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik Diyakini Tak Akan Tinggalkan Gerindra

Anies sendiri diketahui tidak berafiliasi pada partai manapun, termasuk Gerindra. 

"Masa doa saja enggak boleh," kata Taufik, Jumat (1/4/2022).

Namun, belakangan Taufik meralat keterangan tersebut. Saat ditemui terakhir kali setelah pengumuman pencopotan, M Taufik menyebut pergeseran dalam organisasi adalah hal yang wajar.

Dia menilai sebuah partai politik sangat wajar merotasi kadernya untuk memberikan kesempatan regenerasi pada tunas baru.

"Jadi enggak ada yang istimewa, kita sebagai kader ya taat," tutur Taufik.

Baca juga: M Taufik: Mohon Maaf, Selama Saya Memimpin Terdapat Kekurangan...

Diminta tetap di Gerindra

Setelah pencopotannya sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M Taufik juga sempat diterpa isu pindah ke partai lain.

M Taufik dikabarkan sowan ke kantor DPD PKB DKI Jakarta. Statusnya sebagai anggota Nahdlatul Ulama (NU) memperkuat spekulasi bahwa Taufik akan pindah ke partai hijau itu.

Namun belakangan, santer terdengar kabar Taufik pindah ke NasDem. Politikus kawakan itu juga ditawari oleh sejumlah partai lainnya untuk bergabung.

Ketua Fraksi Golkar Basri Baco pada 7 April 2022 sempat mengatakan akan dengan senang hati menerima M Taufik di partainya.

Isu pindahnya M Taufik tersebut direspons Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta yang juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Baca juga: Tanggapan M Taufik Usai Resmi Dicopot dari Jabatan Wakil Ketua DPRD DKI: Tidak Ada yang Istimewa

Riza menegaskan, Taufik akan terus bersama Gerindra karena selama ini Taufik dinilai merupakan aset berharga milik Gerindra.

"Kami minta Pak Taufik bersama kami terus di Gerindra. Jangan dikompor-komporin Pak Taufik banyak yang minta, ilmunya banyak, jangan minta aset kita," ucap Riza.

Resmi digantikan Rani Mauliani

Meski dianggap aset yang berharga, proses pergantian pemimpin DPRD DKI tetap berjalan.

M Taufik resmi akan menjadi anggota biasa dalam Fraksi Gerindra DKI Jakarta setelah surat resmi pengangkatan Rani Mauliani sebagai penggantinya diterima Pemprov DKI dari Kementerian Dalam Negeri.

Saat ini, proses usulan pencopotan M Taufik yang diganti Rani akan diteruskan ke Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies nantinya akan meneruskan surat hasil rapat tersebut kepada Kementerian Dalam Negeri untuk mendapat persetujuan.

Setelah persetujuan diterima, barulah M Taufik resmi tak lagi menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com