Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/05/2022, 21:04 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI yang juga Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta Anggara Wicitra mempertanyakan Panitia Pelaksana Formula E yang meminta sponsor kepada badan usaha milik negara (BUMN).

Menurut Anggara, sikap terbuka panitia Formula ke BUMN itu menunjukkan bahwa mereka belum mendapatkan sponsor yang cukup untuk pelaksanaan balap mobil listrik itu.

"Sampai meminta sponsor ke BUMN secara terbuka begitu, sebenarnya menunjukkan bahwa panitia lagi cekak karena kekurangan sponsor. Di sisi lain, sponsor yang katanya sudah ada belum juga dibuka sampai hari ini," kata Anggara dalam keterangan tertulis, Selasa (24/5/2022).

Baca juga: Berharap Ajang Formula E jakarta Sukses, Anies: Untuk Nama Baik Indonesia di Kancah Dunia

Anggara juga menilai permintaan sponsor saat pergelaran balap akan dimulai kurang dari dua minggu menjadi penanda amburadulnya persiapan ajang balapan tersebut.

"Acara mana yang seminggu lebih sebelum acara masih cari sponsor. Nantinya kalaupun BUMN akhirnya kasih sponsor, ini karena lobi-lobi, bukan pertimbangan kelayakan untuk disponsori," ucap Anggara.

Sebelumnya, Ketua Komite Pelaksana Formula E Ahmad Sahroni berharap BUMN menjadi sponsor ajang balap mobil listrik di Jakarta.

Baca juga: Bocoran Sponsor Formula E, dari Bank, Hotel, hingga Perusahaan Listrik

Ia mengungkapkan telah menyampaikan proposal sponsor kepada Menteri BUMN Erick Thohir secara langsung. Sahroni sempat bertemu Erick Thohir setelah Presiden Joko Widodo meninjau lokasi sirkuit.

"Habis Presiden datang hari Senin (25/4/2022), Kamis (9/5/2022) gue menghadap Pak Erick Thohir, sampaikan proposal," ujar Sahroni di lokasi sirkuit Formula E Jakarta, Kamis (19/5/2022).

Namun, Sahroni menyebutkan, proposal yang diberikan kepada Erick Thohir tak kunjung mendapat jawaban.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Heru Budi Dampingi Jokowi, Tanam 1.320 Pohon di Kawasan Industri Pulogadung

Heru Budi Dampingi Jokowi, Tanam 1.320 Pohon di Kawasan Industri Pulogadung

Megapolitan
Pentingnya Bergabung Komunitas bagi ODHIV, Tempat Edukasi dan Berbagi Dukungan

Pentingnya Bergabung Komunitas bagi ODHIV, Tempat Edukasi dan Berbagi Dukungan

Megapolitan
Minta Guru Honorer Bergaji Rendah Tak Takut Bersuara, P2G: Harus Diselidiki

Minta Guru Honorer Bergaji Rendah Tak Takut Bersuara, P2G: Harus Diselidiki

Megapolitan
Ada Masalah Percintaan, Perempuan Lompat dari Lantai 17 Apartemen di Serpong

Ada Masalah Percintaan, Perempuan Lompat dari Lantai 17 Apartemen di Serpong

Megapolitan
Ketika Kloud Senopati Ketempuhan akibat Pengunjung Pakai Narkoba, Izin Dicabut dan Puluhan Pegawai Berhenti

Ketika Kloud Senopati Ketempuhan akibat Pengunjung Pakai Narkoba, Izin Dicabut dan Puluhan Pegawai Berhenti

Megapolitan
Tak Berlarut-larut, Masalah Guru Honorer Terima Gaji Rp 300.000 Sudah Diselesaikan Usai Heru Budi Lakukan Sidak

Tak Berlarut-larut, Masalah Guru Honorer Terima Gaji Rp 300.000 Sudah Diselesaikan Usai Heru Budi Lakukan Sidak

Megapolitan
Kritik Bongkar Pasang Trotoar Margonda, Fraksi PDI-P: Perencanaan Tidak Matang, Buang-buang Anggaran

Kritik Bongkar Pasang Trotoar Margonda, Fraksi PDI-P: Perencanaan Tidak Matang, Buang-buang Anggaran

Megapolitan
Gudang Logistik Pemilu 2024 di Jakarta Belum Terpenuhi, DPRD DKI Bakal Panggil Bakesbangpol

Gudang Logistik Pemilu 2024 di Jakarta Belum Terpenuhi, DPRD DKI Bakal Panggil Bakesbangpol

Megapolitan
Kisah di Balik Nama Jalan Perjuangan yang Dilalui Anies Saat Kampanye di Kampung Tanah Merah

Kisah di Balik Nama Jalan Perjuangan yang Dilalui Anies Saat Kampanye di Kampung Tanah Merah

Megapolitan
Minta Status Guru Honorer Murni di Jakarta Dihapus, P2G: Upahnya Tak Manusiawi

Minta Status Guru Honorer Murni di Jakarta Dihapus, P2G: Upahnya Tak Manusiawi

Megapolitan
Pembelaan Diri Rihani atas Kasus Penipuan 'Preorder' iPhone, Mengaku Juga Ditipu Rihana dan Minta Dibebaskan

Pembelaan Diri Rihani atas Kasus Penipuan "Preorder" iPhone, Mengaku Juga Ditipu Rihana dan Minta Dibebaskan

Megapolitan
Akses ARV yang Terbatas Jadi Tantangan Besar Pengobatan ODHIV

Akses ARV yang Terbatas Jadi Tantangan Besar Pengobatan ODHIV

Megapolitan
Jangan Sendirian, ODHIV Diminta Gabung Komunitas untuk Lancarkan Pengobatan

Jangan Sendirian, ODHIV Diminta Gabung Komunitas untuk Lancarkan Pengobatan

Megapolitan
Jejak Kampanye Pertama Anies di Tanah Merah: Kendarai Motor di Atas Jalan Perjuangan yang Tak Mulus

Jejak Kampanye Pertama Anies di Tanah Merah: Kendarai Motor di Atas Jalan Perjuangan yang Tak Mulus

Megapolitan
Kesendirian Rohmanto di Akhir Hayatnya, Tak Ada Keluarga dan Meninggal di Tumpukan Sampah

Kesendirian Rohmanto di Akhir Hayatnya, Tak Ada Keluarga dan Meninggal di Tumpukan Sampah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com