Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

34 Adegan Rekonstruksi Pembunuhan Pria di Karang Tengah, Ini yang Paling Menonjol

Kompas.com - 03/06/2022, 20:35 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepolisian menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan seorang pria berinisial BS (19). Reka ulang adegan pembunuhan tersebut dilakukan di sejumlah titik di Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/6/2022) sore.

Untuk diketahui, terdapat dua tersangka dalam kasus pembunuhan itu, yakni DF yang merupakan mantan kekasih korban dan FR yang merupakan kekasih DF saat ini.

Kanit 3 Subdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Widi Irawan berujar, terdapat sejumlah reka adegan yang dinilai menonjol dari 34 adegan keseluruhan yang diperagakan pada Jumat ini.

Salah satu adegan yang menonjol adalah saat FR menyayat leher dan wajah korban menggunakan pisau pemotong (cutter) di Puri 11, Karang Tengah, Kota Tangerang.

Baca juga: Pria yang Jasadnya Ditemukan di Karang Tengah Dibunuh Mantan Pacar dan Kekasih Baru

"Adegan yang paling menonjol adalah saat pelaku (FR) itu kembali lagi untuk memastikan kematian korban. Dia datang untuk menggorok leher korban dan bagian wajahnya," papar Widi pada awak media di kawasan Puri 11, Jumat.

Adegan penyayatan itu termasuk ke dalam adegan nomor 32.

Widi melanjutkan, adegan lain yang juga dinilai menonjol adalah saat para pelaku mengambil ponsel serta surat tanda nomor kendaraan (STNK) motor milik korban.

"Terus yang lanjutnya adalah kejadian pada saat pelaku mengambil handphone dan STNK motor korban," tuturnya.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Pria di Karang Tengah, Diajak Bertemu Mantan Pacar, Kemudian Dibunuh

Ia melanjutkan, berdasarkan hasil pemeriksaan, korban tewas saat dihantam dibagian kepala menggunakan martil sebanyak tiga kali oleh pelaku FR.

Reka adegan itu termasuk ke dalam adegan nomor 31.

"Menurut keterangan visum, kematian korban itu didasarkan karena benturan di kepala. Adegan itu ada di adegan 31, pada saat kepala itu dihantam menggunakan martil sebanyak tiga kali," urai Widi.

Widi menyatakan, pihak kepolisian tak menemukan fakta baru usai melakukan rekonstruksi pembunuhan.

Di sisi lain, dia menyebut bahwa DF dan FR memilih Puri 11 sebagai lokasi pembunuhan karena tempat tersebut memang jarang dilalui pengendara kendaraan bermotor atau warga setempat.

"Pelaku juga sering nongkrong di depan perumahan (di daerah Tajur, Ciledug, Kota Tangerang) bersama teman-teman lainnya," sebut Widi.

Diberitakan sebelumnya, polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan BS dengan total 34 gerakan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com