Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Jakarta Fair Terlama hingga Dihadiri Presiden Paman Sam

Kompas.com - 09/06/2022, 05:00 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta Fair atau yang lebih dikenal dengan Pekan Raya Jakarta (PRJ) akan kembali digelar pada tahun ini. Pergelaran yang dilaksanakan sepanjang 39 hari itu diklaim menjadi pekan raya terlama dari sebelumnya. Pada umumnya, Jakarta Fair digelar sekitar 30-35 hari, yaitu 9 Juni-17 Juli 2022.

Namun, pekan raya ini ternyata pernah memecahkan rekor terlama karena digelar sepanjang 71 hari pada 1969 dengan nama Djakarta Fair atau DF 69. Tak tanggung-tanggung, Presiden Amerika Serikat saat itu, Richard Nixon, yang sedang berkunjung ke Indonesia, sempat mampir ke Jakarta Fair 1969.

Baca juga: Pekan Raya Jakarta, Jatuh Bangun Gagasan Ingatan Masa Kecil Ali Sadikin

Berdasarkan Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Utara, sudinpusarjakut.jakarta.go.id, saat itu Nixon berhenti disebuah stan dekat Syamsuddin Mangan Plaza. Ia empat melambai-lambaikan tangannya ke pengunjung dan karyawan DF 69.

Dibuka oleh Presiden Soeharto

Presiden Soeharto dan Ibu Tien menghadiri acara resmi pembukaan Jakarta Fair I, tahun 1968.K. H, Ramadhan (1992), Bang Ali Demi Jakarta 1966-1977, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. (Halaman 193) Presiden Soeharto dan Ibu Tien menghadiri acara resmi pembukaan Jakarta Fair I, tahun 1968.

Dilansir dari situs web Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Utara sudinpusarjakut.jakarta.go.id, Jakarta Fair kali pertama digelar era pemerintahan Gubernur Ali Sadikin pada 1968. PRJ digelar kali pertama di Kawasan Monas tanggal 5 Juni hingga 20 Juli tahun 1968 dan dibuka oleh Presiden Soeharto dengan melepas merpati pos.

PRJ 1968 atau DF 68 berlangsung mulus dan boleh dikatakan sukses. Megaperhelatan ini mampu menyedot pengunjung tidak kurang dari 1,4 juta orang. Acara yang digelar pun unik. Kala itu digelar pemilihan Ratu Waria. Yang ikut lebih dari 160 peserta dan boleh dikatakan cukup banyak kala itu.

Baca juga: Saat Pekan Raya Jakarta Dihebohkan Lenggak-lenggok Para Waria...

Dalam buku biografi berjudul Bang Ali, Demi Jakarta 1966-1977 yang ditulis oleh Ramadhan K. H (1992), Gubernur Ali Sadikin membeberkan peserta PRJ saat itu terdiri dari pengusaha lokal dan asing, hingga pemerintah daerah dan lembaga resmi lainnya.

Sejak saat itu, Ali pun mengukuhkan kelembagaannya dengan Peraturan Daerah sebulan setelah PRJ pertama digelar. Ali pun membentuk Yayasan Penyelenggaraan Pekan Raya Jakarta sebagai badan penyelenggaraannya pada akhir 1968.

"Karena dengan panitia saja, tidak mungkin kami dapat mengelola dengan baik pekan raya yang cukup besar itu," tutur Ali.

Berawal dari ingatan masa kecil Ali Sadikin

Di balik gemerlapnya pekan raya ini, ada perjuangan jatuh bangun Gubernur ke-7 DKI Jakarta Ali Sadikin atau yang akrab disebut Bang Ali. Gagasan itu bermula dari ingatan masa kecil Ali Sadikin dari kisah pamannya soal "Pasar Gambir" di Jakarta (yang saat itu masih disebut Batavia), lalu "Jaarbeurs" di Bandung, dan "Jaarmarkt" di Surabaya.

Tak hanya itu, Ali Sadikin pun juga menaruh perhatian pada Hamburg Fair dan Leipzig Fair. Sayangnya, keinginan Ali Sadikin kecil untuk menyaksikan itu pupus karena pecahnya Perang Dunia II. Keramaian yang menyenangkan itu bak dongeng bagi dirinya. Ia hanya membaca kemeriahan itu dari koran Bandung Java Bode saat itu.

Baca juga: Jakarta Fair Dibuka Besok, Simak Syarat dan Tiket Masuknya

"Di mana-mana ada fair-fair-an yang sifatnya hanya untuk promosi, pemasaran produksi. Kenangan itulah yang membuka pikiran saya untuk mengadakan Jakarta Fair," tutur Ali Sadikin dalam buku biografi berjudul Bang Ali, Demi Jakarta 1966-1977 yang ditulis oleh Ramadhan K. H (1992).

Pada mulanya, Ali berujar bahwa sebutan gagasan itu memang Jakarta Fair. Namun, Bang Ali ingin mengurangi sebutan asing dalam ibu kota, sehingga ia ganti menjadi Pekan Raya Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com