Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Didirikan Mantan Anggota dan Simpatisan, Apa Perbedaan Front Persaudaraan Islam dan Front Pembela Islam?

Kompas.com - 09/06/2022, 17:26 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Front Persaudaraan Islam (FPI) kembali mencuat akhir-akhir lantaran disebut mendukung salah satu tokoh untuk maju dalam Pemilihan Presiden 2024.

Terkait aksi yang dilakukan sekelompok orang dengan mengatasnamakan FPI, Ketua Umum DPP FPI Muhammad Alattas mengatakan, sejak Front Persaudaraan Islam berdiri, kelompoknya tidak pernah terlibat dalam aksi dukung mendukung calon presiden 2024 manapun.

"Dan DPP FPI pun hingga saat ini belum menentukan sikap apapun terkait Capres 2024," kata Alattas dalam keterangannya, Senin (6/6/2022).

Baca juga: Massa Mengaku FPI dan Beratribut HTI Deklarasi Dukung Anies, Benarkah Ada Gerakan Intelijen Dibaliknya?

Front Persaudaraan Islam merupakan organisasi masyarakat baru yang beranggotakan bekas simpatisan dari organisasi masyarakat Front Pembela Islam yang sebelumnya telah dibubarkan oleh pemerintah.

"Front Pembela Islam itu sudah bubar, selesai sudah. Namun, para simpatisannya dan orang yang masih berkomitmen, sejalan, sependapat, kemudian mendirikan Front Persaudaraan Islam. Kedua organisasi masyarakat ini berbeda, bukan satu organisasi yang berubah," kata Ketua DPP Front Persaudaraan Islam Bidang Advokasi Aziz Yanuar kepada Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Kata Aziz, organisasi masyarakat yang lahir pada 1 Januari 2021 ini seperti organisasi pada umumnya saja.

"Kami organisasi masyarakat yang dilindungi keberadaannya oleh Undang-undang Dasar 1945 terkait kebebasan berserikat dan berpendapat. Sama seperti organisasi lainnya, atau bahkan seperti klub mobil dan motor, atau perkumpulan lainnya. Bedanya sedikit, kami memiliki anggaran dasar," kata Aziz.

Baca juga: M Taufik Nilai Deklarasi oleh FPI Reborn dan Massa Beratribut Mirip HTI untuk Jatuhkan Anies

Secara garis besar, jelas Aziz, Front Persaudaraan Islam kini lebih berfokus pada kegiatan dakwah, pendidikan, penegakan hukum yang berkeadilan, dan kemanusiaan.

"Bedanya itu Front Pembela Islam itu lebih pada pembelaan islam, kalau kita lebih mengedepankan persaudaraan," ungkapnya.

Aziz yang enggan membandingkan antara Front Persaudaraan Islam dengan Front Pembela Islam mengatakan, setidaknya ada sejumlah perbedaan mendasar antara kedua organisasi masyarakat tersebut.

"Yang jelas, namanya berbeda, logonya pun berbeda, selain itu susunan kepengurusan juga berbeda," kata Aziz.

Aziz menjabarkan, posisi Ketua Umum Front Persaudaraan Islam diisi oleh Muhammad Alattas, Penasehat Pusat diisi oleh Abuya Qurthubi Jaelani, Wakil Ketua diisi oleh Awit Masyhuri dan Hasanudin, sedangkan Sekretaris Umum diisi oleh Ali Alattas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com