Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas LH Tangsel Sebut Tumpukan Sampah di TPS Ilegal Jadi Penyebab Banjir di SMAN 4

Kompas.com - 09/06/2022, 19:52 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan, tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal yang terdapat timbunan sampah menjadi salah satu faktor penyebab banjir di SMA Negeri (SMAN) 4 Kota Tangsel.

Sebagai informasi, aliran air Danau Situ Rawa Badak menjadi tersumbat karena tumpukan sampah. Lahan tersebut diketahui milik pihak swasta.

"Iya, itu salah satu faktor (penyebab SMAN 4 Tangsel banjir). Puingnya di Danau Situ Rawa Badak itu, coba lihat aja," ujar Kepala Seksi Pengelola Persampahan pada DLH Kota Tangsel, Zeky Yamani, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Satpol PP Tangsel Segel TPS Ilegal yang Diduga Sebabkan Banjir di SMAN 4

Ia menduga, penumpukan sampah menyumbat aliran air yang hendak menuju Situ Rawa Badak. Sehingga, aliran air berbalik mencari area dataran yang rendah.

"Saluran airnya mungkin yang menyebabkan banjir. Penampungan air ada yang ngalangin, balik lagi," kata Zeky.

Sebelumnya diberitakan, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan melakukan penyegelan dan pemasangan garis PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) pada lahan milik swasta yang dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal.

Penyegelan dilakukan di tempat pembuangan puing sampah yang berlokasi di Jalan Karyawan RT 003 RW 001 Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Tangsel pada Rabu (8/6/2022).

Kepala Satpol PP Kota Tangsel Oki Rudianto mengatakan penyegelan dilakukan karena adanya laporan dari masyarakat terkait aktivitas pembuangan sampah ilegal yang sudah berlangsung cukup lama di lahan milik swasta.

Baca juga: Kegiatan Belajar di SMAN 4 Tangsel Tetap Berjalan meski Dilanda Banjir

"Kami akan selidiki kasus ini lebih lanjut," ujar Oki dalam keterangannya, Rabu.

Ia menuturkan, setelah disegel selanjutnya akan ditindaklanjuti oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangsel untuk memastikan seluruh sampah dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) Cipeucang, Serpong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com