Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Gapura China Town Glodok Tegak Kembali, Simbol Kesetaraan dan Keberagaman di Jakarta...

Kompas.com - 01/07/2022, 11:40 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gapura penuh makna bagi masyarakat Tionghoa di Jakarta itu kembali berdiri tegak, menyambut siapa saja yang hendak melintas ke Jalan Pancoran dari arah Jalan Gajah Mada, Jakarta.

Dengan ukiran naga dan bunga, serta corak-corak khas pecinan lainnya, gapura itu tampak unik dengan didominasi warna abu-abu.

Masyarakat keturunan Tionghoa di Jakarta bergotong-royong membangun kembali sebuah gapura yang menjadi gerbang masuk kawasan Chinatown di Glodok, Jakarta Barat.

Ketua Panitia Peresmian Gapura Anwar Budiman mengatakan, gapura tersebut merupakan lambang persatuan dan keberagaman masyarakat di Jakarta.

Baca juga: Gapura Chinatown di Glodok Bakal Jadi Ikon Baru Kota Jakarta

"Masyarakat Tionghoa Jakarta bergotong-royong membangun kembali (gapura) ini. Intinya, sebagai lambang persatuan dan keberagaman. Semoga (turut) menjadi lambang kemakmuran bagi negara kita semua," kata Anwar di Glodok, Kamis (30/6/2022).

Setelah dibangun dengan biaya urunan masyarakat Tionghoa di Jakarta, Anwar mengatakan bahwa gapura tersebut kini resmi diserahkan untuk menjadi aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun meresmikan Gapura Chinatown Jakarta tersebut tepat tiga bulan setelah dibangun, pada Kamis (30/6/2022).

"Kita berada tepat di bawah gapura ini, yang proses pembangunannya relatif cepat. Saya secara resmi meresmikan gapura ini," kata Anies saat merrsmikan gapura di Glodok, Jakarta Barat, Kamis.

Anies mengatakan bahwa pembangunan gapura tersebut merupakan sebuah langkah untuk menghidupkan kembali sejarah.

Baca juga: Saat Warga Keturunan Tionghoa di Jakarta Bahu-membahu Bangun Kembali Gapura yang Diruntuhkan di Era Jepang...

Kata Anies, gapura yang baru digagas pada 2018 itu sejatinya berdiri di atas lahan bekas gapura yang dulu diruntuhkan di era Jepang, pada tahun 1938 silam.

"Ini merupakan bagian dari upaya kita menghidupkan kembali 'kota tua' sebagai salah satu tempat yang penuh dengan cerita sejarah. Kota tua artinya kota yang penuh dengan perjalanan waktu," ujar Anies.

Anies mengatakan bahwa gapura ini bukan hanya sebuah gerbang masuk kawasan pecinan, melainkan sebuah museum hidup.

"Gapura ini adalah museum hidup, di mana masyarakatnya, bangunannya, memiliki catatan panjang sejarah keberadaan di tempat ini," kata Anies.

Lebih lanjut, Anies menyebut bahwa gapura bercorak naga tersebut menyimbolkan keberagaman di Jakarta.

"Jakarta adalah rumah bagi semua. Keberagaman itu adalah karunia Tuhan. Persatuan itu adalah ikhtiar sesama. Persatuan itu ikhtiar kita, kalau beragam itu karunia dari Tuhan," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com