Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL di Dekat Rel Pasar Kemiri Muka Menolak Ditertibkan, Pedagang: Jangan Dibongkar, tapi Dirapikan...

Kompas.com - 06/07/2022, 17:10 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Andi, pedagang kaki lima (PKL) di dekat rel kereta yang sejajar dengan Pasar Kemiri Muka, Beji, Depok, menolak kiosnya dibongkar oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok.

Akan tetapi, ia bersedia jika hanya dirapikan atau direlokasi ke tempat lain.

"Enggak usah dibongkar lah. Kami penginnya dirapikan, misalnya kalau disuruh mundur ya kami mundur," kata Andi saat ditemui Kompas.com, Rabu (6/7/2022).

Namun, apabila akhirnya tetap dibongkar tanpa diberikan solusi oleh Pemerintah Kota Depok (Pemkot Depok), Andi mempertanyakan bagaimana nasib kami para PKL yang hasil berdagangnya untuk keluarga.

Baca juga: Pemkot Depok Tunda Penertiban Lapak PKL di Sejajar Rel Pasar Kemiri Muka Usai Bermediasi dengan Pedagang

"Kalau ditertibkan (dirapikan) enggak apa-apa, tapi kalau dibongkar ya jangan. Karena masih banyak masa depan anak-anak kami," keluh Andi.

Di samping itu, Andi juga bersedia jika di lapaknya dibongkar lalu dia dan pedagang lainnya direlokasi.

"Kalau misalnya direlokasikan ke tempat yang lain, kami mau. Tapi di mana relokasinya, kan belum ada kan. Coba mau di mana relokasinya? Di dalam (pasar) sudah enggak mungkin," kata Andi.

Pria yang berjualan kelapa parut itu berujar bahwa dirinya belum mengetahui solusi yang diberikan pemkot

"Kami belum tahu soal itu, belum dengar dan sampai ke para pedagang," imbuhnya.

Baca juga: Menolak Ditertibkan, Para PKL di Dekat Rel Pasar Kemiri Depok Bersitegang dengan Satpol PP

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menunda penertiban ratusan lapak pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sejajar rel dan di atas drainase Pasar Kemiri Muka, Beji, Depok.

Penertiban itu tadinya akan dilaksanakan pada Selasa (5/7/2022).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok Supian Suri mengatakan, Pemkot Depok memutuskan untuk menunda penertiban tersebut karena ada penolakan dari para PKL.

Pemkot Depok dan para PKL sempat melakukan mediasi dan hasil dari mediasi tersebut adalah penundaan penertiban.

"Tidak bisa melakukan eksekusi hari ini karena tadi warga masih tetap berharap pada mediasi, sehingga kami akan coba komunikasi lagi, mediasi lagi," ujar Supian saat ditemui di Pasar Kemiri Muka, Selasa.

Baca juga: PKL di Dekat Rel Pasar Kemiri Depok Tolak Pembongkaran, Pemkot Gelar Mediasi

Selain itu, Supian menuturkan, para PKL bersedia untuk menggeser lapaknya sehingga tidak menutupi bahu jalan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com