DEPOK, KOMPAS.com - Sampah plastik jenis styrofoam dan batang bambu masih mencemari Kali Licin di Jalan Pramuka, Mampang, Pancoran Mas, Depok.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penanganan Ruang (DPUPR) Depok mengerahkan tiga truk untuk mengatasi pencemaran tersebut pada Rabu (13/7/2022).
Satuan Tugas Sumber Daya Air (Satgas SDA) dari Dinas PUPR sudah mengangkut sampah ke satu truk.
Baca juga: Sampah Styrofoam Menumpuk di Kali Licin Depok, Diduga Berasal dari Pabrik atau Industri Rumahan
Hubban (72), salah satu warga mengatakan, pencemaran sampah styrofoam sering terjadi di Kali Licin.
"Sudah sering, tadi pagi saya melaporkan ke RT. Saya foto (tumpukan sampahnya) habis itu RT baru tinjau," kata Hubban di lokasi.
Menurut Hubban, tumpukan sampah juga sempat membuat banjir di lingkungannya pada bulan lalu.
"Bulan lalu saja, pernah sampai banjir masuk ke ruko karena air tertahan sampah, makanya airnya meluap," ujar Hubban.
Sebelumnya, Lurah Mampang Depok Darmawansyah menduga, tumpukan sampah styrofoam di Kali Lici berasal dari pabrik atau industri rumahan.
"Bisa jadi buangan pabrik, atau home industry. Kenyataannya yang kita temukan di sini kebanyakan styrofoam memang. Sumber dari mana kita masih prediksi mungkin pabrik atau home industry," kata Darmawansyah saat dihubungi, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Banjir di Jalan Pramuka Depok akibat Luapan Kali Licin Berangsur Surut
Sampah yang menumpuk di sepanjang Kali Licin berasal dari hulu hingga berakhir di hilir Kali Krukut.
"Karena ini memang dari hulu selalu mengalir ke sini sampai hilir ujung sana Kali Krukut. Hulu bisa di Cianjur bisa di Bogor," ujarnya.
Kendati demikian, Darmawansyah meyakini bahwa warganya tak bakal membuang sampah sembarangan, sebab pihaknya sudah menyediakan tempat pembuangan sampah.
"Pasti kalau orang sekitar sini tertib, artinya mereka menjaga lingkungan sendiri. Mereka buang sampah sudah disediakan. Kalau buang sampah ya risikonya akan seperti ini," tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.