Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kali Jadi Korban Pencurian, Warga Pasar Minggu Kehilangan Ponsel hingga Motor

Kompas.com - 22/07/2022, 22:32 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Evi Suryani, warga di Gang U Jalan Attahiriyah 1, Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sudah tiga kali menjadi korban pencurian.

Pencurian yang dialami di rumahnya itu terjadi pada dini hari menjelang subuh saat ia sedang terlelap. Terbaru, pencurian dialami oleh Evi terjadi pada Kamis (21/7/2022), sekitar pukul 03.40 WIB.

"Pencurian pertama itu saya kehilangan tiga handphone. Kedua motor Honda Beat dan ketiga ini tiga handphone lagi. Kejadian semua saya lagi tidur," ujar Evi saat ditemui, Jumat (23/7/2022).

Baca juga: 11 Tersangka Pencurian Motor di Tangsel Ditangkap, Polisi: Mayoritas Pelaku Residivis

Evi mengatakan, semua kejadian pencurian yang dialami hanya selang hitungan bulan. Seperti pencurian motor yang dialami olehnya itu terjadi pada April 2022.

"Itu yang kehilangan motor Beat, kalau tidak salah belum lama, saat bulan puasa, April 2022," kata Evi.

Namun Evi tidak dapat memastikan pelaku yang menggasak barang-barang berharganya itu merupakan orang yang sama. Pasalnya, ia baru melihat ciri-ciri pelaku pada kejadian yang ketiga kali.

"Kalau yang sebelumnya tidak ada kamera CCTV. Tetangga depan rumah baru pasang, dan ini yang terekam," ucap Evi.

Baca juga: Pengedar Sabu yang Ditangkap di Kota Bekasi merupakan Resividis Kasus Pencurian Kendaraan Bermotor

Evi sebelumnya mengatakan, pencurian yang dialami ketiga kalinya terjadi saat pintu rumah tidak terkunci.

Dalam rekaman kamera CCTV, pelaku tampak sebelumnya melihat situasi dalam rumah dari kaca.

"Setelah dia (pelaku) melihat situasi dari kaca nako, kemudian masuk. Masuk lewat pintu depan itu tidak dikunci karena sebelumya anak saya keluar," ujar Evi.

Evi mengaku, saat itu pelaku masuk ke dalam rumah dengan melangkahi sejumlah orang yang sedang tidur. Selama ini, Evi dan ketiga orang lainnya tidur di ruang tamu.

"Saya biasa di dekat pintu tidur, tapi sering dibilangin 'Mak, jangan tidur di dekat pintu', padahal maksud saya kalau ada orang masuk, terbentur badan saya dulu. Jadi saat kejadian saya dilangkahi sama itu maling," kata Evi.

Baca juga: Selidiki Pencurian Spion Mobil yang Terjebak Macet di Jalan S Parman, Polisi: Spionnya Dibuang

Saat itu, pelaku beraksi di dalam rumah Evi dengan menggasak tiga ponsel dan satu dompet yang berisikan identitas, surat-surat penting termasuk STNK.

"Ada tiga handphone yang hilang. Dua posisi sedang di-charge, satu di tempat tidur. Dan satu dompet, tidak ada isi (uang) tapi ada KTP dan STNK motor," kata Evi.

Evi mengetahui aksi pencurian itu pada Kamis sekitar pukul 05.00 WIB. Dia kemudian lapor ke polisi dengan membawa rekaman CCTV untuk menjadi barang bukti.

"Sudah laporan ke Polsek Pasar Minggu. Anak saya yang laporan. Sudah ada polisi juga yang ke sini," ucap Evi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com