Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Mampang Depok Disebut karena Drainase Tak Berfungsi, Lurah Berencana Bikin Sodetan

Kompas.com - 25/07/2022, 16:04 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Lurah Mampang Darmawansyah berencana membuat sodetan untuk mengatur debit air di Kali Licin, Mampang, Pancoran Mas, Depok.

Tujuannya agar aliran Kali Licin tidak meluap ke jalan dan permukiman warga.

"Alternatif cara (penanganan banjir) yang akan kami lakukan nantinya membuat sodetan di seberang jalan ini, yaitu di ujung Jalan Pramuka 2 menuju Jalan Pramuka 1," kata Darmawansyah kepada wartawan, Senin (25/7/2022).

Sebab, Darmawansyah menyebutkan, sodetan yang telah dibangun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok tahun lalu di dekat Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mampang 1, tak berfungsi.

"Ini kan ada drainase tapi tidak berfungsi ini, bahkan malah dibuat sodetannya di depan SDN Mampang 1, tidak mengeluarkan air sama sekali," sebut Darmawansyah.

Baca juga: Tumpukan Sampah Kayu dan Bambu Sebabkan Banjir di Perempatan Mampang Depok

Dia mengaku telah melaporkan masalah tersebut kepada Dinas PUPR.

"Saya sudah melaporkan ke kepala Dinas PUPR, kenapa drainase yang dilaksanakan akhir tahun 2021 tidak ada fungsi, sudah saya bilang begitu," ujar Darmawansyah.

Selain itu, Darmawansyah mengaku telah mencari alternatif lain dengan meninggikan Jalan Raya Sawangan.

Namun, hal itu perlu persetujuan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) karena jalan tersebut merupakan jalan nasional.

"Tentunya harus ada persetujuan dari badan pengelolaan transportasi jalan, harus ada rekomendasi dari BPTJ dan persetujuan dari PUPR pusat, karena memang di sini sangat prosedural," imbuh Darmawansyah.

Baca juga: Banjir akibat Luapan Kali Licin Mampang Depok Berangsur Surut

Adapun aliran air di Kali Licin meluap ke Jalan Raya Sawangan dan Jalan Raya Pramuka sehingga menyebabkan banjir sejak Minggu (24/7/2022) malam.

Selain itu, sejumlah rumah warga di RW 006 dan RW 010 juga terkena dampak banjir dari luapan air Kali Licin.

Darmawansyah mengatakan, aliran Kali Licin meluap karena tersumbat tumpukan sampah kayu dan bambu di kolong jembatan Jalan Raya Sawangan, tepatnya di perempatan Mampang.

"Sebetulnya selalu klasik permasalahan itu, ada buangan sampah yang sembarangan, ada tumpukan berupa batang pohon pisang, kayu, batangan besar pohon hasil tebangan," kata Darmawansyah.

Baca juga: Kuli Bangunan Ini Meringis Motornya Dirampas Debt Collector: Saya Cicil Motor Mati-matian

Darmawansyah mengungkapkan, luapan Kali Licin menyebabkan ratusan kepala keluarga di RW 006 dan RW 010 terkena dampak banjir.

"Kalau di RW 006 aja bisa 200 kepala keluarga. Kalau di RW 010 mungkin bisa di atas 100 kepala keluarga yang terkena banjir," ujar Darmawansyah.

Darmawansyah mengatakan, banjir di RW 006 kerap kali terjadi lantaran kondisi tanah di sana lebih rendah daripada Kali Licin.

"Kalau di RW 006 posisi kontur tanahnya itu cekung. Jadi air pada enggak bermuara tuh di cekungan dataran permukiman tersebut gitu," kata Darmawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com