DEPOK, KOMPAS.com - Banjir yang melanda RT 06 RW 06, Jalan Sawah 3 Kelurahan Mampang, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, mulai berangsur surut sejak semalam hingga Senin (25/7/2022) siang.
Pada pukul 13.56 WIB, genangan di Jalan Sawah Tiga kini tinggal tersisa 30 hingga 50 sentimeter dari ketinggian muka air semula kira-kira 100 sentimeter.
Sementara itu, sejumlah warga terlihat sibuk membuang air banjir dari dalam rumahnya dengan menggunakan alat seadanya berupa ember, toples, hingga gayung.
Baca juga: Banjir di Jalan Pramuka Depok akibat Luapan Kali Licin Berangsur Surut
Sebagian warga lainnya tampak sedang mengepel lantai dan merapikan barang-barang yang kotor akibat diterjang banjir.
Pipit, warga setempat mengatakan bahwa rumahnya terendam banjir sejak Minggu (24/7/2022) malam.
"Sudah banjir dari semalam sekitar jam 8 malam," kata Pipit saat ditemui, Senin.
Sebelumnya, kata Pipit, banjir sempat berangsur surut, namun air kembali naik setelah wilayah Depok diguyur hujan deras.
Baca juga: Sampah Styrofoam Masih Cemari Kali Licin Depok
"Pertama enggak hujan, tapi banjir. Terus pas sudah surut, tengah malam diguyur hujan deras, makanya banjirnya tambah lagi," kata Pipit.
Ia menduga, banjir yang menggenangi wilayahnya berasal dari luapan Kali Licin, Mampang yang alirannya mampet karena sampah.
"Asalnya itu dari air di aliran Kali Licin pas di jembatan Mampang karena sering mampet. Kalau di situ enggak mampet, enggak bakalan kayak begini (banjir)," imbuhnya.
Baca juga: Kali Licin Tercemar Sampah Styrofoam Lagi, DLHK Depok Duga Kiriman dari Citayam
Dalam wawancara terpisah, Lurah Mampang Darmawansyah mengungkapkan, luapan Kali Licin menyebabkan ratusan kepala keluarga di RW 06 dan RW 10 terkena dampak banjir.
"Kalau di RW 06 aja bisa 200 kepala keluarga. Kalau di RW 10, mungkin bisa diatas 100 kepala keluarga yang terkena banjir," ujar Darmawansyah.
Darmawansyah mengatakan, banjir di RW 06 kerap kali terjadi lantaran kondisi tanah di sana lebih rendah daripada Kali Licin.
"Kalau di RW 6 posisi kontur tanahnya itu cekung. Jadi air pada enggak bermuara tuh di cekungan dataran permukiman tersebut gitu," imbuh Darmawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.