Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Progres Pembangunan Underpass Dewi Sartika Depok Capai 40 Persen

Kompas.com - 28/07/2022, 22:11 WIB
M Chaerul Halim,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok Dadang Wihana bersama Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat meninjau pembangunan Underpass Dewi Sartika, Depok, pada Kamis (28/7/2022).

Dadang mengungkapkan, progres pembangunan Underpass Dewi Sartika telah mencapai 40 persen.

"Progresnya berdasarkan laporan pimpinan proyek itu, saat ini lebih kurang baru 40 persen dari sebelah timur," ungkap Dadang saat ditemui di Kantor Bappeda Depok, Kamis.

Baca juga: Pembangunan Underpass Dewi Sartika Depok Ditargetkan Rampung Oktober 2022

Menurut dia, dalam dua pekan ke depan, pekerjaan bakal dilanjutkan di sisi barat.

"Dan dua minggu ke depan akan dimulai pembangunan underpass untuk wilayah baratnya," ujar dia.

Dadang menuturkan, pengerjaan underpass tersebut sempat terkendala akibat kebocoran jaringan pipa PDAM. Namun, kendala itu dapat terselesaikan.

"Iya (sempat) ada kendala, misalnya ada jaringan perpipaan, itu perlu ada treatment khusus, tadi report-nya sudah selesai," tutur Dadang.

Baca juga: Bikin Investigasi soal SCBD, Kepala Bappeda Klaim Tidak Ada Remaja Asal Depok: Mereka dari Bojonggede

Ia berharap pengerjaan Underpass Dewi Sartika rampung dalam waktu yang telah ditentukan.

"Berdasarkan schedule, akan selesai pada November, ya mudah-mudahan saja selesai. Itu target mereka," ujar Dadang.

Di sisi lain, Dadang mengungkapkan, pembangunan underpass tersebut dibiayai oleh Pemprov Jawa Barat dan Pemkot Depok.

Baca juga: Pemkot Depok Terus Menyangkal Warganya Nongkrong di Dukuh Atas, Wali Kota hingga Kepala Bappeda Angkat Bicara

Sebab, Jalan Dewi Sartika merupakan jalan provinsi, tetapi kehadiran underpass bakal dirasakan oleh warga Depok untuk memperlancar arus lalu lintas.

"Proyek ini adalah project sharing pendanaan. Pengadaan lahan dari Pemerintah Kota menggunakan APBD Depok, sementara anggaran konstruksinya dari Provinsi," kata Dadang.

"Meskipun itu ada di jalan provinsi, tetapi itu adalah kebutuhan kami untuk memperlancar arus lalu lintas, karena kereta yang melintas 3-5 menit sekali," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com