Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Matahari Terbenam dan Senyum Elok Warga di Kampung Nelayan Kamal Muara

Kompas.com - 29/07/2022, 18:43 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di antara bising proyek pembangunan tanggul, Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, masih terlihat eksotis saat cahaya matahari terbenam menyoroti.

Sebagian besar masyarakat di Kampung Nelayan Kamal Muara berprofesi sebagai nelayan. Sebagian kecil lainnya, menjajakan jasa angkutan kapal bagi siapa saja yang hendak menyeberang ke Pulau Seribu.

"Di kampung sini, warganya nelayan atau menyewakan kapal. Warga mencari ikan ada yang siang, ada yang malam pakai kapal khusus yang ada lampu besar," kata Satim (56), warga setempat, Jumat (29/7/2022).

Baca juga: Stasiun BNI City Juga Layani KRL Meski Dekat dengan Stasiun Sudirman, Ini Alasannya

Kampung nelayan ini berdiri di atas laut. Berjarak tidak jauh dari Gedung Biru Dermaga Muara Kamal, kampung ini juga memiliki dermaga kecil nan sederhana di ujung kampung.

Permukiman di ujung Jakarta ini terlihat sederhana dengan puluhan rumah kayu.

Tak ada tembok maupun baja, jalan setapak yang menjadi akses mobilitas warga pun terlihat sangat sederhana, hanya terbuat dari bambu-bambu yang tersambung.

Memasuki perkampungan, di antara celah-celah bambu, keemasan cahaya matahari mengikuti siapa saja yang berkunjung ke kampung ini pada sore hari.

Di Kampung Nelayan Kamal Muara, hangat senyum warga juga mengantar setiap langkah saat menyusuri pijakan bambu yang berlubang di beberapa titik.

Potret aktivitas warga di Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara,  Jumat (29/7/2022)Kompas.com/MITA AMALIA HAPSARI Potret aktivitas warga di Kampung Nelayan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (29/7/2022)
Di antara jalan setapak itu, beberapa warga tengah berupaya menerbangkan layang-layang berbentuk unik. Atraksi ini pun menjadi hiburan tersendiri bagi para bocah yang menonton sembari menyemangati warga di sekitarnya.

Dengan angin laut yang tentunya berembus kencang, mereka tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat layangan itu berada di langit.

Sementara itu, beberapa bocah terlihat sibuk membawa lembaran tali-tali kapal ke ujung dermaga. Sang ayah meminta bocah-bocah itu membantu mempersiapkan keberangkatan mencari ikan malam ini.

Di sisi lain dermaga, seorang bocah lainnya membawa jaring ikan besar, yang diameternya melebihi setengah tubuhnya.

Baca juga: 4 Wilayah Ini Diusulkan Jadi Kampung Budaya DKI Jakarta

Di ujung perkampungan, cahaya matahari terbenam dari ujung garis laut juga mempercantik kapal-kapal kayu nelayan yang bersandar di pucuk dermaga kecil.

Di dermaga ini, terlihat pembangunan tanggul. Selain itu, di kejauhan juga terlihat megahnya jembatan Pantai Indah Kapuk 2 yang sesekali dilintasi mobil-mobil yang berbunyi ringan.

Tidak banyak kapal kayu yang bersandar, tak sampai 20 kapal. Namun, semakin petang, aktivitas dermaga semakin ramai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com