Lebih lanjut, Syarifudin mengatakan warga melaporkan kejadian kebakaran sekitar pukul 21.50 WIB.
Sebanyak 22 unit kendaraan pemadam kebakaran beserta 110 personel gabungan diterjunkan ke lokasi kebakaran untuk memadamkan api sejak semalam.
Sekitar pukul 22.40 WIB, api pun berhasil ditaklukan. Kendati demikian, proses pendinginan kebakaran berlangsung hingga Jumat sore.
Baca juga: Kebakaran Pabrik Garmen di Kalideres Jakbar Diawali Bunyi Ledakan
Syarifudin mengatakan proses pendinginan memakan waktu hingga belasan jam, lantaran material di tempat kejadian yang mudah terbakar.
"Objek kebakaran itu konveksi jadi pakaian, di dalamnya banyak bahan-bahan konveksi dan kardus-kardus. Selain itu, materinya banyak dan tumpukan serta bahannya mudah terbakar, seperti kertas dan garmen, sehingga agak sulit untuk kami untuk penuntasan ini," jelas Syarifudin.
Seorang petugas pemadam mengatakan bahwa salah satu kendala pendinginan adalah banyaknya tumpukan garmen yang masih panas.
"Masih panas di dalam. Soalnya banyak tumpukan pakaian yang tertiban tembok roboh. Jadinya petugas harus membuka-buka (puing) dan mendinginkan titik-titik tersebut," ungkap petugas yang baru saja menyemprotkan air di lokasi kebakaran, Jumat sore.
Baca juga: Kebakaran Pabrik Garmen di Kalideres Mulai Padam, Masih Pendinginan
Saat itu, hawa panas terasa masih keluar dari puing-puing bangunan pabrik dua lantai itu. Namun, api tidak lagi membara dan petugas harus memastikan api tak lagi tersulut.
Sementara itu, Syarifudin memastikan tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka dalam peristiwa tersebut
"Alhamdulillah untuk korban tidak ada. Kami belum berkoordinasi dengan pemilik pabrik, tapi yang dipastikan di sini, semua karyawan di sini sudah tidak ada," kata Syarifudin.
Sementara itu, hingga kini, penyebab kebakaran masih belum diketahui. Meski terlihat sejumlah petugas kepolisian sektor Kalideres di lokasi kebakaran, petugas belum mau menjawab terkait penyebab munculnya api.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.