Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Kemensos dan JNE soal Sembako Bantuan Presiden Ditimbun di Depok hingga Dugaan Korupsi Diselidiki

Kompas.com - 02/08/2022, 10:28 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya membentuk tim khusus (timsus) untuk menyelidiki temuan sembako bantuan presiden yang terkubur di Lapangan KSU, Sukmajaya, Depok.

Timsus yang terdiri dari penyidik Polres Metro Depok dan Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya itu akan mendalami lagi hasil penyelidikan awal terkait penimbunan bantuan sosial (bansos) tersebut.

Salah satunya soal dugaan tindak pidana korupsi dalam bantuan sembako untuk masyarakat Kota Depok dari Pemerintah Pusat, yang dikubur di kedalaman 3 meter itu.

Baca juga: Timbunan Sembako Presiden di Depok, Kenapa Kemensos Tak Tahu soal Kerja Sama dengan JNE?

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menjelaskan bahwa timsus sudah memanggil dan memeriksa perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos) RI dan JNE Express.

Pemeriksaan terhadap pihak penyedia jasa ekspedisi itu dilakukan karena sembako bansos presiden itu dikubur di lahan Gudang JNE Express Cabang Depok.

Selain itu, JNE Express diketahui bertugas sebagai pihak ketiga yang menyalurkan paket bansos kepada masyarakat pada 2020.

Baca juga: Istana dan Kemensos Tak Tahu soal Sembako Rusak yang Dikubur di Depok, JNE Kerja Sama dengan Siapa?

Selanjutnya, penyidik akan memanggil perwakilan Bulog selaku pihak yang bekerja sama dengan Kemensos dalam hal penyediaan bansos tersebut.

"Kami juga akan memanggil beberapa pihak terkait, termasuk pihak Bulog akan dimintai keterangan. Termasuk dari Kemensos dan JNE (untuk pemeriksaan lanjutan)," ujar Zulpan kepada wartawan, Senin (1/8/2022).

Sembako dikubur karena rusak terkena hujan

Salah satu pihak yang diperiksa timsus Polda Metro Jaya ialah seorang bernama Syamsul Jamaludin selaku pihak JNE Express yang bertanggung jawab dalam penyaluran bansos presiden pada 2020.

Kepada penyidik, kata Zulpan, pihak JNE Express mengaku bekerja sama dengan PT DNR selaku pemenang tender pengadaan paket sembako bansos presiden RI pada 2020.

JNE Express kemudian ditugaskan mengantarkan paket sembako tersebut kepada penerima manfaat secara door to door, khususnya di wilayah Depok, sesuai data dari pihak PT DNR.

Namun, sebagian sembako yang hendak didistribusikan ke wilayah Depok rusak karena terkena hujan, saat diambil oleh pihak JNE Express dari gudang di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.

"Saat pengambilan beras di gudang Pulogadung ini mengalami gangguan di perjalanan akibat cuaca hujan deras, sehingga beras dikatakan dalam kondisi rusak," ungkap Zulpan.

Baca juga: Polisi Sebut JNE Kubur Sembako Bantuan Presiden di Lapangan KSU Depok karena Rusak Terkena Hujan

Atas dasar kerja sama itu, pihak JNE Express merasa bertanggung jawab untuk mengganti rugi paket sembako rusak dengan barang yang baru.

"Dikarenakan basah akibat kesalahan operasional pihak JNE, maka mereka mengganti dan tidak dibebankan kepada pemerintah," kata Zulpan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com