Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tobatnya Geng Tawuran, Menjelma Jadi Pemusik "Kamus Akustik" Yang Beken

Kompas.com - 06/08/2022, 12:00 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku tawuran kerap kali dicap sebagai biang onar di lingkungannya. Biasanya, mereka yang kedapatan tawuran sering "dikarantina" di karang taruna.

Namun, kelompok karang taruna sering dianggap sekedar kumpulan orang-orang yang kerjanya rapat tanpa ada kontribusi yang nyata di lingkungan.

Nyatanya tak semua begitu. Ada yang beda dengan apa yang dilakukan La Ode Hardian, Ketua Karang Taruna Kebon Baru, Jakarta Selatan.

La Ode berjuang menjadikan organisasi yang dipimpinnya mampu berprestasi bahkan membanggakan lingkungan lewat grup musiknya.

Pria berusia 32 tahun ini pertama kali mengajak Bimo menjadi ketua grup musik karang taruna pada 6 Januari 2019.

Baca juga: Mengintip Saksi Bisu Sejarah Ekonomi dan Perbankan Era Kolonial di Museum Mandiri

Berawal dengan nama 'Katakustik' yang kependekan dari karang taruna musik, Bimo mengajak dua teman lainnya untuk bergabung. Namanya pun berubah menjadi 'Kamus Akustik'.

"Nah kami mau menghapus paradigma kalau karang taruna tak hanya aktif saat menjelang perayaan 17 Agustus saja, tetapi ada kegiatan seru contohnya bermusik," ucap Bimo dilansir dari Antara, dikutip Sabtu (6/8/2022).

Bimo mengatakan setelah mengenal anggota lainnya yang bernama Farhan, Kamus Akustik menjadi lebih berkembang dengan tampil di sebuah kafe jalanan (coffee street) pada Desember 2021.

Namun penampilan pertama itu malah membuat mereka tidak ingin dibayar lantaran kegiatan ini dilakukan sukarela sehingga hanya ingin menyalurkan hobi bermusik saja.

Bahkan anggota Kamus Akustik juga rela membawa alat musik sendiri mulai dari gitar hingga kajon dengan menaiki motor dari satu tempat ke tempat lainnya.

Lama kelamaan, penampilan Kamus Akustik semakin dikenal banyak orang hingga akhirnya pemilik usaha tersebut memberikan bayaran pertama kali yakni Rp 150 ribu pada akhir 2020.

Bimo dan teman-temannya pun mulai berani mematok harga setiap kali tampil di sebuah acara karena semakin banyak kafe maupun warung jalanan yang memanggil mereka.

Baca juga: Ada Warung Kerek di Mampang, Jualan Makanan Menggunakan Ember dan Tambang

Saat ini mereka bisa mencapai penghasilan sebanyak Rp500 ribu untuk sekali tampil.

"Bayaran itu kami masukkan ke dalam kas buat perawatan alat seperti senar, service sistem suara, beli bensin atau konsumsi saat latihan," ujar Bimo.

Mantan Anak Tawuran

Siapa yang sangka kalau anggota Kamus Akustik dulunya jebolan pelaku tawuran. Namun, mereka sadar dengan berprinsip ingin berkumpul dengan teman dan bisa menghasilkan sesuatu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com