Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urai Kepadatan Jalan Daan Mogot, Pengalihan Arus Lalu Lintas akan Diberlakukan di Simpang Casa Jardin

Kompas.com - 08/08/2022, 21:15 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengalihan arus lalu lintas akan diberlakukan di traffic light Casa Jardin, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, mulai besok, Selasa (9/8/2022).

Kasat Lantas wilayah Jakarta Barat Kompol Maulana Karipesina mengatakan, pengalihan ini dilakukan guna mengurai kemacetan di Jalan Raya Daan Mogot, khususnya saat pagi dan sore hari.

Maulana menjelaskan bahwa pengalihan yang diberlakukan berupa menonaktifkan lampu lalu lintas di persimpangan Casa Jardin, yang biasa menjadi titik kepadatan kendaraan lantaran kendaraan yang kerap menyeberang ataupun putar balik.

Baca juga: Hampir Sepekan Uji Coba, Rekayasa Lalin di Pesing Disebut Sedikit Mengurai Kemacetan Daan Mogot

"(Akses menyeberang) di depan Casa Jardin nanti akan ditutup," kata Maulana saat dikonfirmasi, Senin (8/8/2022).

Maulana menjelaskan, bagi pengendara yang hendak menyeberang ke Casa Jardin maupun berputar arah, dapat memanfaatkan akses putar balik di depannya, atau di dekat Jembatan Gantung.

"Yang mau ke perumahan bisa putar balik di jembatan gantung," kata Maulana..

Maulana menyebut pengalihan lalu lintas ini akan dilakukan mulai besok hingga satu pekan ke depan.

Baca juga: Petugas Akan Tertibkan Parkir Liar demi Urai Kemacetan di Jalan Daan Mogot

"Besok dilakukan uji coba, kita lihat arus lalu lintas seperti apa di sepanjang Jalan Raya Saan Mogot," kata Maulana.

"Kalau satu minggu berhasil, arus lalu lintas lancar, alhasil penumpukan yang terjadi selama ini bisa berkurang," jelas dia.

Sebelumnya, rekayasa lalu lintas juga telah diterapkan di simpang Pesing, di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, pada Juli lalu.

Rekayasa tersebut diklaim dapat menekan kepadatan kendaraan hingga 70 persen.

"Rekayasa lalu lintas itu sangat mengurangi kepadatan lalu lintas di sekitar traffic light Pesing. Berkurangnya hingga 70 persen. Kalau sering lewat sana, pasti kelihatan (perbedaannya)," kata Maulana, Senin (25/7/2022).

Rekayasa lalu lintas itu sebelumnya diuji coba selama dua pekan sejak Selasa (12/7/2022) lalu.

Rekayasa lalu lintas kemudian diterapkan secara permanen mulai pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Selain waktu tersebut, Maulana menyebut, lalu lintas akan dinormalkan kembali, lantaran kepadatan lalu lintas jarang terjadi di luar waktu tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com