Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kobaran Api di Tambora Kembali Memakan Korban, 6 Penghuni Kos Tewas Diduga Terjebak

Kompas.com - 19/08/2022, 11:15 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petaka kebakaran seolah tak ingin minggat dari tanah Tambora. Hampir setiap hari pasukan pemadam kebakaran berjibaku mengatasi kobaran api yang muncul di permukiman hingga bangunan toko di wilayah kawasan Jakarta Barat itu.

Baru-baru ini, kebakaran hebat melanda sebuah rumah toko yang juga difungsikan sebagai kos-kosan di Jalan Duri Selatan 1, Duri Selatan, Tambora.

Enam orang tewas dalam peristiwa nahas yang terjadi pada Rabu (17/8/2022) pagi itu.

Sebanyak 100 personel pemadam kebakaran dibantu 20 unit kendaraan langsung diterjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Dibutuhkan waktu sekitar 44 menit hingga api padam.

Korban diketahui tidak bisa menyelamatkan diri karena terjebak di bangunan empat lantai yang jendelanya dikelilingi oleh teralis besi.

Teriakan di balik kobaran api

Aji (25), salah satu penghuni kos yang selamat dari kebakaran mengatakan, ia sedang tertidur saat api mulai muncul. Tiba-tiba, ia mendengar teriakan orang-orang.

"Saya masih tidur setengah 6. Tapi di sini banyak suara yang teriak-teriak, awalnya temen yang pertama dengar di kamar. Tapi tiba-tiba ada kebakaran," kata Aji kepada wartawan usai kebakaran, Rabu.

Teriakan itu juga didengar oleh Herdi (30) dari kamarnya. Ia sempat santai menanggapi teriakan itu karena mengira sedang ada perayaan kemerdekaan Indonesia.

"Pokoknya di luar itu ramai. Ada (penghuni) yang belum tidur juga, soalnya di bawah dikiranya lagi 17 Agustusan, kirain ada kegiatan. Pas dibuka pintu ternyata ada kebakaran. Terus kami bangunin orang-orang," kata Herdi.

Ia mengatakan, kemungkinan suara teriaka-teriakan yang muncul juga datang dari penghuni kos yang tidak bisa menyelamatkan diri karena terjebak di dalam kobaran api.

Lolos dari maut

Beberapa orang sempat terjebak kebakaran, tetapi berhasil meloloskan diri.

Seorang karyawan konveksi yang bekerja di sebelah bangunan ruko itu mengatakan, saat kebakaran, ia sempat melihat seseorang lompat dari lantai tiga ke atap garasi.

"Pas kebakaran ada laki-laki loncat dari jendela lantai tiga itu, yang bolong di tengah (menunjuk jendela di lantai 3 yang tanpa teralis). Loncat langsung ke genteng di sini (garasi)," kata perempuan yang enggan disebutkan namanya, Kamis (18/8/2022).

Perempuan itu mengatakan setelah terjatuh di atap garasi, orang tersebut berlari ke arah bangunan konveksinya dan meminta pertolongan pada karyawan konveksi.

"Selamat dia, terus teriak minta tolong ke sini," lanjut dia sembari menunjuk bangunan kantor konveksinya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com