Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bambang Asrini Widjanarko
Kurator seni

Kurator seni, esais isu-isu sosial budaya, aktivis, dan seorang guru. Kontak: asriniwidjanarko@gmail.com

Menilik Art Jakarta 2022, Menimbang Linda Gallery

Kompas.com - 28/08/2022, 07:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Patung memikat mata dan hati ini bermedium copper dan brass berukuran 530x165x330cm dengan karkater khas seolah patung bergerak dan “mencabik-cabik rasa” berwarna kebiruan gelap.

Karya cukup besar itu mengajak pemirsa mencari dan menyelami kehidupan masing-masing, misteri manusia dan hidup bersisihan meruyak benak.

Karya membawa kita seolah menyusuri menumpang kereta ingatan dan tetiba narasi wabah Covid-19 mendera pun belum tuntas sirna.

Nuarta mengajak kita tetap melaju dengan lokomotif harapannya. Patungnya seakan berisik bergerak-berderak, lokomotif Nuarta dan daya hidup energi di sana mengajak memandang masa depan.

Penulis jadi ingat, sejumput teori-teori seni lawas dan hakikat karya seni mengada, yang selalu menengok pada diri dan reflektif antara pertarungan abadi antara rasa dan nalar.

Bukankah seni dicipta atas dialog-diri tak habis-habis dari yang intuitif dan yang bernalar?

Tapi, jangan-jangan jika pematung atau seniman memang berbakat menjadi seorang perenung atau bahkan filsuf, dengan membawa pengetahuan pengalaman sangat internal dalam proses mengendapkan diri, mengeksekusinya dengan karya serta menyebarkan pada orang lain?

Mungkin benar atau tidak tak lagi penting, sebab perasaan saya membawa pada karya M.Yatim, pelukis senior ini yang suntuk berkarya di Medan, Sumatera dan sesekali menampakkan dirinya di acara-acara lelang dan pameran-pameran seni di Jakarta.

Seperti pernyataanya pada penulis bahwa pengalaman-pengalaman empirik personal yang tersublimasi adalah esensi dalam karya-karyanya.

“Warna merah pada ikan-ikan membawa kekuatan besar dalam mimpi-mimpi saya. Mereka mengajak pun menguak ambang bawah sadar, dan segera kesadaran saya tersedak dan pulih; mencernanya tatkala terbangun pagi hari” ujar M Yatim.

Ia mengalami puluhan kali, usai terjaga; sejak puluhan tahun lampau memberinya tekad, mengobsevasi secara otodidak kenapa warna merah membawa keberuntungan?

Kenapa juga ajaran di Taoisme pun masyarakat etnik Tiong-Hwa memercayainya dengan totalitas?

M. Yatim kemudian menemukan bukti-bukti, bahwa ikan-ikan di lautan membawa kekhususan ”cahaya-merah” hanya pada ikan tertentu dari bahkan semiliar ikan yang ada di lautan.

Lukisan karya M Yatim yang tampil di Art Jakarta berjudul Welcoming Luck 88 Red Fish, tahun 2022 yang digarap dengan cat minyak di kanvas dengan ukuran 150x290cm.

“Karya saya itu menggambarkan segerombolan ikan menuju cahaya terang di kedalaman laut; berkah dari Tuhan telah memberi ruang besar pada ikan-ikan merah,” tutur M Yatim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com