JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 41.465 balita di Jakarta Pusat telah diimunisasi selama Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) pada Agustus 2022.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Rismasari mengatakan, jumlah tersebut berdasarkan catatan balita yang sudah diimunisasi sejak 3-30 Agustus 2022.
"Sampai tadi pagi yang sudah diimunisasi sebanyak 41.465 orang," kata Rismasari saat dikonfirmasi, Selasa (30/8/2022).
Menurut Risma, persentase balita yang sudah diimunisasi di Jakarta Pusat mencapai 82,01 persen.
Baca juga: Sudah Berlaku di Bandara Soekarno-Hatta, Penumpang Pesawat Domestik Wajib Vaksin Booster
Sementara itu, target yang ditetapkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta yakni 90 persen.
"Target minimal yang harus diimunisasi sampai 31 Agustus 2022 adalah 90 persen atau sebanyak 45.505 orang," ujar dia.
Rismasari mengungkapkan, jajarannya mengerahkan seluruh tenaga kesehatan untuk mengejar target tersebut.
Dia menuturkan, Sudin Kesehatan Jakarta Pusat juga menerapkan pola jemput bola agar lebih mudah menjangkau balita yang belum diimunisasi.
Selain itu, di setiap fasilitas kesehatan juga terdapat pos BIAN seperti puskesmas, sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD), dan posyandu.
"Belum lagi ada yang keliling seperti jemput bola," tutur dia.
Baca juga: Pengeroyok Kliennya Minta Hukuman Ringan, Pengacara Singgung Luka Ade Armando dan Mahalnya Biaya RS
Sebagai informasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan sebanyak 715.782 anak berusia 5-59 bulan diimunisasi saat BIAN pada Agustus 2022.
Penyelanggaraan imunisasi itu dimulai pada 3 Agustus 2022.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, sebanyak 35.789 anak akan diimunisasi setiap harinya selama Agustus ini.
"Jumlah sasaran selama Agustus 2022 (yang diimunisasi) sebanyak 715.786 anak atau 35.789 target per hari," ujar Widyastuti.
Baca juga: Mulai Hari Ini, Wajib Vaksin Booster bagi Penumpang Kereta Api Jakarta dan Sekitarnya
Menurut Widyastuti, imunisasi yang bakal diberikan kepada ratusan ribu anak itu adalah imunisasi tambahan campak rubella tanpa memandang status imunisasi.
Kemudian, imunisasi polio oral sebanyak empat kali, polio suntik satu kali, dan DPT-Hb-Hib (Pentabio) sebanyak tiga kali.
Widyastuti menambahkan, BIAN diselenggarakan sebagai bentuk upaya pencegahan terhadap kejadian luar biasa untuk penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (KLB PD3I).
KLB PD31 disebabkan terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin terhadap anak selama pandemi Covid-19.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.