Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut "Trading" Binomo, Korban Gunakan Uang Tabungan, Berutang, hingga Jual Tanah Orangtua

Kompas.com - 01/09/2022, 19:28 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kuasa hukum Indra Kenz, Brian Praneda, menanyakan sumber modal yang digunakan para korban dalam trading Binomo.

Brian menanyakan itu dalam sidang pemeriksaan saksi kasus Binomo yang digelar di Pengadilan Negeri Tangerang pada Kamis (1/9/2022).

Menjawab pertanyaan tersebut, korban berinisial HF mengatakan bahwa dia melakukan trading menggunakan uang pribadi dan berutang.

Sementara itu, korban berinisial GR menggunakan uang tabungannya dan korban FN menggunakan uang pribadi.

Baca juga: Indra Kenz: Saya di YouTube Cerita Kehidupan Sehari-hari, Tidak Memaksa Orang Ikut Trading Binomo

Kemudian, korban BK melakukan trading menggunakan uang pribadi, uang milik orangtua, dan meminjam kepada teman.

"Pertama, trading menggunakan uang milik pribadi sebesar Rp 200 juta, saya mengalami loss karena ternyata candle yang saya amati tidak sesuai dengan market global sebenarnya," ujar BK.

Setelah mengalami kerugian cukup banyak, BK memutuskan untuk istirahat sejenak sambil mempelajari kembali trik dan tips yang diajarkan Indra.

Tujuannya adalah untuk ikut trading kembali guna mengembalikan modal yang sudah ia habiskan selama ini karena kalah.

"Saya memutuskan meminjam uang, uang tersebut saya gunakan dengan harapan mengembalikan uang milik saya pribadi," kata BK.

Baca juga: Berharap Balik Modal Saat Trading dengan Indra Kenz, Korban Binomo Ini Mengaku Malah Makin Rugi

Namun, BK terus mengalami kekalahan. Dia pun menduga bahwa Binomo memanipulasi permainan trading tersebut.

BK kemudian dikeluarkan dari tempat kerjanya karena terlilit utang yang menyebabkan pencemaran nama baik perusahaan.

Orangtua BK yang melihat anaknya tidak bekerja kemudian mengetahui alasan BK dipecat.

Mereka pun menjual sebidang tanah yang dimiliki dengan harapan BK bisa melunasi utang-utangnya.

"Tapi saya teringat uang trading, saya gunakan uang tanah tadi untuk trading kembali," kata BK.

Baca juga: Kesaksian Korban Binomo: Indra Kenz Semakin Kaya, Kami Jadi Miskin Tak Berguna

Sejak Maret 2020 hingga Januari 2022, total deposit BK sekitar Rp 500 juta, sedangkan kerugian yang dia alami berkisar Rp 475 juta.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com