Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kericuhan di "Underpass" Manggarai Terjadi karena Salah Paham, Polisi: Tidak Ada yang Ditangkap

Kompas.com - 04/09/2022, 19:43 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebutkan, kericuhan antara dua kelompok warga di underpass Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, terjadi karena salah paham.

Kepala Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Komisaris Besar Yandri Irsan mengatakan, awalnya ada letusan mercon di sekitar lokasi. Kemudian, kedua kubu yang merupakan warga sekitar saling curiga.

"Permasalahan awalnya ada salah persepsi, pada sekitar pukul 06.00 WIB, ada letusan mercon. Kedua pihak saling curiga," ujar Yandri, saat dikonfirmasi, Minggu (4/9/2022).

Baca juga: Tawuran di Underpass Manggarai, Pelaku Tenteng Senjata dan Nyalakan Petasan

Yandri menambahkan, tidak ada pelaku yang ditangkap akibat peristiwa itu.

"Tidak ada yang diamankan (ditangkap), karena begitu polisi tiba, bisa dilerai. Jadi sebelum terjadi tawuran sudah kami lerai," kata Yandri.

Adapun kericuhan terjadi pada Minggu (4/9/2022) pagi. Video tawuran terekam kamera warga dan tersebar di media sosial.

Tampak kedua kubu memenuhi underpass tersebut. Akibatnya, arus lalu lintas dari arah Pasar Rumput menuju Matraman tersendat.

Baca juga: 4 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Hendak Tawuran di Kawasan Penjaringan

"Aksi tawuran di kolong Manggarai, Jakarta Selatan pagi tadi, Minggu, 4/9/2022, sejumlah pengendara yang akan melintasi jalan tersebut terpaksa putar balik, belum diketahui penyebab pasti kejadian tersebut," dikutip dari akun Instagram @jakarta.terkini.

Dalam video yang lain, terlihat salah satu pelaku menentang senjata tajam berupa pedang. Petasan juga dinyalakan.

Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tebet, Kompol Chitya Intania, membenarkan aksi tawuran itu. "Iya, benar," kata Chitya melalui pesan tertulis, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com