JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat Tata Kota Nirwono Joga mendukung langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang mulai menata kabel listrik dan jaringan telekomunikasi yang membentang secara semrawut di langit ibu kota.
Ia menilai langkah itu tak hanya bermanfaat bagi keindahan tata kota, namun juga dampak positif lainnya.
"Dengan pemindahan ke bawah, akan memudahkan pemeliharaan maupun penambahan jaringan ke depan," kata Nirwono kepada Kompas.com, Selasa (6/9/2022).
Baca juga: Membersihkan Langit Jakarta dari Kabel Hitam Semrawut...
Selain itu, trotoar akan menjadi tempat yang lebih nyaman bagi pejalan kaki karena dengan ditanamnya kabel di bawah tanah, otomatis tak ada lagi keberadaan tiang listrik yang kerap menghalangi di trotoar.
"Visual lanskap trotoar kota juga lebih indah dan tidak membahayakan pejalan kaki," ujarnya.
Hal yang terpenting, kata dia, pemindahan kabel ke bawah tanah ini bisa mencegah proyek bongkar pasang trotoar yang selama ini sudah menjadi proyek abadi Dinas Bina Marga.
"Kelak tidak akan ada lagi bongkar pasang trotoar dan memutus mata rantai proyek abadi itu," katanya.
Baca juga: Anies Baswedan: Jakarta Harus Bebas dari Kabel Semrawut!
Nirwono menyebut, wacana untuk memindahkan kabel ke bawah tanah itu sebenarnya sudah muncul sejak 15 tahun silam.
Saat itu, ia sudah mengusulkan ke Pemprov DKI untuk memindahkan seluruh saluran jaringan utilitas secara terpadu ke bawah trotoar bersama dengan saluran air.
Nirwono pun senang kini usul untuk menanam kabel listrik di bawah tanah itu mulai terwujud.
Ia menilai, kota-kota besar memang sudah seharusnya memindahkan jaringan kabel ke bawah tanah.
"Idealnya begitu, dilakukan secara bertahap bersamaan dengan revitalisasi trotoar," kata dia.
Baca juga: Pemprov DKI Bangun Jaringan Kabel Bawah Tanah Sepanjang 5 Kilometer di Kawasan Mampang Prapatan
Ia menilai pemerintah provinsi DKI Jakarta bisa lebih dulu fokus di jalan-jalan utama, jalan dekat transportasi massal, permukiman, sekolah, pasar, perkantoran, serta tempat wisata.
"Pemda DKI yang membangun infrastrukturnya, para penyedia utilitas dapat menyewa ruang bawah tanah trotoar yang disediakan," ujar dia.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai memindahkan kabel semrawut ke bawah tanah.
Gubernur DKI Anies Baswedan menilai, warga telah merasa keberadaan kabel yang tergantung di udara itu merupakan fenomena yang biasa saja.
Namun, warga luar Jakarta justru merasa keberadaan kabel di udara itu mengganggu.
"Sekarang, kami lakukan perubahan," sebut Anies saat menghadiri kegiatan penurunan kabel oleh penyedia jaringan utilitas di area parkir Pasar Mampang Prapatan, Senin kemarin.
Baca juga: Jalan PLN Gandul Depok Licin akibat Tanah Galian Kabel, Belasan Pengendara Motor Terjatuh
Untuk memindahkan kabel yang semrawut itu, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun 115 kilometer sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT) di bawah tanah.
SJUT itu dibangun oleh badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro), melalui anak usahanya, PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP).
Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto berujar, seratusan kilometer SJUT itu akan ditanam di sepanjang 22 ruas jalan dan ditargetkan rampung pada akhir 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.