Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Kenaikan Harga BBM, Pedagang Ayam: Biasanya Jual 60, Sekarang 20 Ekor Enggak Habis

Kompas.com - 09/09/2022, 13:52 WIB
Ellyvon Pranita,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Pedagang ayam di Pasar Anyar, Kota Tangerang, mengeluhkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Siti, seorang pedagang daging ayam mengutarakan isi hatinya. Dia merasa prihatin dengan dagangannya di pasar yang semakin lesu akibat kenaikan harga BBM per 3 September lalu.

"Biasanya jual 60 (ekor ayam) habis, ini 20 (ekor ayam) belum habis sampai sekarang (sekitar pukul 16.20 WIB)," kata Siti saat dijumpai di Pasar Anyar Kota Tangerang, Kamis (8/9/2022).

Sambil membereskan meja dagangnya, Siti bercerita bahwa sebelum kenaikan BBM, orang-orang masih banyak yang berbelanja langsung ke pasar.

Baca juga: Imbas Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkot Reguler Diusulkan Naik Sebesar Rp1.000

Namun, sejak pemerintah mengumumkan kenaikan harga BBM, Siti pun heran mengapa pelanggan cukup berkurang drastis.

Bahkan, bukan hanya pelanggan yang membeli daging ayam untuk konsumsi pribadi, melainkan juga mereka yang biasanya membeli untuk bahan dagangan.

"Iya, ini makin sepi," ujarnya.

Menurut Siti, tingkat daya beli masyarakat atas ayam biasanya tidak begitu menurun drastis meskipun harga ayam memang kerap mengalami fluktuasi.

Untuk diketahui, sebelum kenaikan harga BBM, daging ayam di Pasar Anyar dijual di kisaran Rp 31.000 hingga Rp 32.000 per kilogram.

Baca juga: Ikappi: Dampak Kenaikan BBM Sudah Muncul, Harga Cabai dan Daging Ayam Mulai Naik

Akan tetapi, sejak BBM mengalami kenaikan, kini harga daging ayam berkisar antara Rp 35.000 hingga Rp 40.000 per kilogram.

Salah satu pembeli daging ayam, Ikbal mengatakan bahwa dirinya juga cukup heran dengan kondisi pasar yang masih sangat penuh barang dagangan.

Kata dia, antara pukul 16.00-17.00 WIB di hari biasa sebelum terjadi kenaikan harga BBM, pedagang sayuran hingga penjual daging ayam sudah mulai kehabisan stok dagangan.

"Biasanya sih jam segini udah mulai beberes mereka," kata dia.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Kamis (8/9/2022), sore itu sampai sekitar pukul 5 sore para pedagang tak kunjung membereskan dagangan mereka dan ayam maupun sayur-sayuran masih berjejer rapi dengan baik di atas meja dagangan mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com