Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rentetan Masalah yang Picu Amarah Sopir Gocar hingga Demo di Kantor Gojek, dari Potongan Tarif hingga Mitra Baru

Kompas.com - 13/09/2022, 08:52 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah mobil berbagai jenis datang beriringan dan berhenti di Jalan Iskandarsyah Raya, Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/9/2022) siang.

Para pengemudi mobil lalu keluar dan berbondong-bondong memadati akses masuk kawasan Mal Blok M, tepat di samping kiri Gedung Pasar Raya.

Belakangan diketahui, sejumlah orang yang datang itu adalah sopir taksi online. Mereka menggelar aksi demonstrasi yang dimulai Senin, pukul 13.00 WIB.

Satu unit mobil komando dikerahkan untuk orasi. Mereka yang menyebut diri sebagai Drone (driver online) itu menyampaikan beberapa tuntutan kepada pihak Gojek selaku aplikator.

Baca juga: Demonstrasi Kian Memanas, Massa Sopir Gocar Mendesak Masuk ke Kantor Gojek

Lebih dari empat orang tampak berdiri di atas mobil komando yang terparkir di depan kantor Gojek. Salah satu di antaranya menyampaikan orasi di depan massa aksi.

Lima tuntutan

Melalui pengeras suara, orator yang berada di atas mobil komando menyebutkan ada lima tuntutan yang disuarakan kepada pihak aplikator

Pertama, pihak Gojek selaku aplikator diminta menyesuaikan tarif kepada mitra pengemudi seiring kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kedua, aplikator juga diminta potongan komisi terhadap mitra pengemudi taksi online diperkecil dari yang sebelumnya disebut sebesar 20 persen.

Ketiga, Gojek juga dituntut dan diminta untuk memisahkan aplikasi lokal dengan taksi konvensional.

Baca juga: Ada Demo BBM Lagi Hari Ini, Hindari Kawasan Sekitar Istana dan Kementerian ESDM

Keempat, pihak Gojek diminta untuk merevisi perjanjian kemitraan yang adil dan melibatkan seluruh sopir taksi online.

Kelima, Gojek diminta untuk stop membuka penerima mitra baru.

Massa aksi saat itu meminta pihak Gojek untuk datang menemui para driver yang menyampaikan pendapat dan menandatangani surat pernyataan dari tuntutan tersebut.

Sejumlah massa memberi tenggang waktu kepada pihak aplikator untuk datang sebelum pukul 15.00 WIB mereka menolak untuk mediasi di dalam kantor Gojek.

"Tidak ada mediasi di dalam, kalian harus naik ke atas mobil komando, tanda tangani pernyataan," ujar salah satu orator dari atas mobil komando.

Baca juga: Serangan Banjir Bertubi-tubi di Kebon Pala akibat Luapan Kali Ciliwung...

Saling dorong

Teriakan orator tersebut disambut oleh para peserta aksi yang berada di lokasi. Mereka meminta perwakilan dari aplikator untuk datang menemui massa aksi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com