Yusuf menjelaskan, konflik dimulai ketika penghuni apartemen memprotes kenaikan iuran pengelolaan lingkungan dan meminta pengelola transparan mengenai pengelolaan keuangan.
Mereka memutuskan untuk tidak membayar iuran, yang pada akhirnya membuat pengelola menghentikan aliran listrik dan air di sejumlah unit apartemen.
Kemudian, pemutusan aliran listrik dan air direspons para penghuni dengan menyegel kantor pengelola di lantai basement apartemen.
Menurut hal yang didengar dan disaksikan Yusuf, puluhan orang itu memasuki lantai basement apartemen dan merusak kantor pengelola. Bahkan, mereka memukuli petugas satpam dan penghuni.
"Mereka memecahkan kaca di kantor badan pengelola dan semuanya, banyak satpam dipukuli, saya dengar ada lima satpam dipukuli dan penghuni ada yang dipukul juga," ucap Yusuf.
Baca juga: Pria Mengaku Polisi yang Parkir dan Halangi Akses Kios di Bekasi Minta Maaf
Dalam video amatir yang direkam salah satu penghuni, tampak kelompok itu ramai-ramai berjalan dari depan area apartemen.
Lalu, para pelaku memasuki bagian dalam apartemen menuju ke lantai basement, tempat kantor pengelola berada.
Tangan salah satu penghuni apartemen juga dipukul saat merekam video dengan ponselnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.