Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Idris Ungkap Makna Mars dan Himne Kota Depok, Kata Dia Hasil Renungan...

Kompas.com - 16/09/2022, 21:03 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyebutkan bahwa mars "Depok Sejahtera" dan himne "Damai Depokku" yang ditulisnya merupakan hasil renungan.

"Iya himne dan mars saya tulis, sebenarnya itu juga hasil renungan. Mungkin orang bilang ada bakat, tapi saya tidak merasa," kata Idris dikutip dari keterangan video resminya, Jumat (16/9/2022).

Meski dirinya disebut memiliki bakat dalam menulis lagu, tetapi bagi Idris, biar orang yang menilai kelaikan karya yang ditulisnya itu.

Baca juga: Wali Kota Depok Mohammad Idris Akan Rilis 2 Lagu Terkait Pandemi Covid-19

"Tapi saya serahkan dengan yang pakar dalam hal ini para seniman, saya serahkan ini layak atau tidak," ujarnya.

Lebih lanjut, Idris mengungkap makna yang terkandung dalam mars "Depok Sejahtera" dan himne "Damai Depokku".

Misalnya, kata Idris, dalam lirik himne "Damai Depokku" terdapat kalimat "harmoni wargaku, indahnya rumahku" dan "asri lingkunganku, damai kotaku".

Menurut dia, ungkapan itu layaknya sebuah harapan untuk kemajuan Kota Depok.

Baca juga: Wali Kota Depok Keluarkan Edaran agar Mars dan Himne yang Ditulisnya Dinyanyikan di Acara Tertentu

"Mungkin kalau orang bilang harmoni kenyataannya tidak harmoni, (yang menyebut) masih ada kasus-kasus yang menunjukan tidak harmoni, kan tidak bisa begitu,"ujar Idris.

"Ini kan lagu dan lirik di samping sebuah realitas tapi juga sebagai sebuah asa atau sebuah cita-cita, kan sah-sah saja," tambahnya.

Berikut lirik mars Depok Sejahtera dan himne Damai Depokku yang ditulis Idris:

Lirik mars "Depok Sejahtera"

Fajar menyingsing menyapa suasana damai kota

Sang surya tersenyum ceria sambut warga nan bahagia

Pancasila dasar negara generasi penuh asa

Setia paricara Dharma menuju Depok sejahtera

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com