Shopee Xpress juga mengeklaim memberikan dana dukungan operasional dengan total hingga Rp 176.000 pada September 2022.
Namun kurir menyebut dana dukungan operasional yang dimaksud itu dibayarkan secara harian, hanya jika kurir masuk kerja.
Nilainya juga dianggap sangat kecil hanya Rp 7.050 per hari.
"Shopee bilang ke media 176.000 supaya keliatan besar, padahal bantuan hariannya itu cuma Rp 7.050 per hari, sekarang dapat apa?" kata Eri Adriansyah, kurir Shopee Xpress yang beroperasi di wilayah Bogor.
"Bensin saja sudah naik. Beli Pertalite seliter saja sudah enggak dapat," katanya.
Baca juga: Insentif Dihapus dan Diganti Rp 7.050 Per Hari, Kurir Shopee: Buat Bensin Seliter Aja Enggak Cukup
Sejak penghapusan insentif awal September lalu, Eri, Anton bersama rekan-rekannya mulai melakukan mogok kerja dan menyampaikan aksi protes.
Awalnya, protes dan aksi mogok di gudang masing- masing.
Namun karena tak kunjung ada tanggapan, para kurir Shopee pun melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor pusat Shopee di SCBD, Jakarta, pada Jumat (16/9/2022).
Anton dan Eri pun kini berkomitmen tidak akan mengantar paket lagi sampai sistem insentif kembali diberlakukan.
Sejumlah kurir PT Sicepat Ekspres juga melakukan aksi protes di kantor pusat Sicepat di Jalan Juanda, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2022).
Mereka memprotes langkah manajemen yang mengubah status kurir dari karyawan menjadi mitra.
Salah satu kurir Sicepat bernama Ilham yang ikut dalam aksi itu menyatakan, pengalihan status dari karyawan menjadi mitra jelas merugikan.
Sebab, mitra tak mendapatkan hak-hak layaknya karyawan.
"Kalau karyawan jelas, ada gaji per bulan sesuai UMR, ada tunjangan lain-lain juga," kata Ilham kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2022).