Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SDN Kayuringin Jaya XIX Bekasi Dibobol Maling, Kerugian Ditaksir Rp 80 juta

Kompas.com - 22/09/2022, 21:45 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Sekolah Negeri Kayuringin Jaya XIX, Kota Bekasi, dibobol maling pada Kamis (22/9/2022) dini hari.

Dua proyektor, satu laptop pribadi milik seorang guru, lima laptop milik sekolah, dan dua komputer hilang. Akibat peristiwa itu, kerugian yang dialami pihak sekolah mencapai Rp 80 juta.

Kepala SD Negeri Kayuringin Jaya XIX, Ramadhiani Susanti mengatakan, aksi pencurian itu terekam kamera pengawas atau CCTV. Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku terlihat mengenakan baju lengan pendek dan celana pendek.

Baca juga: SDN Kayuringin Jaya XIX Bekasi Disatroni Maling, 10 Barang Elektronik Dibawa Kabur

"Sepertinya laki-laki, pakai celana pendek, baju pendek, pakai topi dan pakai masker," kata Susanti, kepada wartawan di lokasi, Kamis (22/9/2022).

Selain itu, Susanti menyebutkan, pelaku membawa tas punggung dan dua alat untuk mencuri.

"Dia pakai dua alat, obeng dan satu alat lain saya enggak tahu. Saya lihat dari gerak-geriknya, kayaknya sudah profesional, karena tenang sekali gerakannya," ungkapnya.

Susanti menduga, pelaku bukan orang yang tinggal di sekitar wilayah SD Negeri Kayuringin Jaya XIX.

"Pelaku satu orang. Dilihat dari CCTV, ditanya ke guru-guru juga enggak ada yang kenal," imbuh Susanti.

Saat mencuri, pelaku terlihat tenang. Bahkan pelaku mampu menggasak 10 alat elektronik di ruang guru hanya dalam 23 menit.

"Waktu dari maling itu muncul sampai akhirnya dia pergi, dari pukul 03.25-03.58," imbuh Susanti.

Baca juga: Polisi Selidiki Kasus Pencurian 10 Barang Elektronik di SDN Kayuringin Jaya XIX Bekasi

Sementara itu, Kepolisian Sektor Bekasi Selatan menyebut sudah menyelidiki kasus pencurian.

Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Bekasi Selatan, Iptu Valerij Lekahena menuturkan, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara.

"Anggota polisi dan tim identifikasi sudah melaksanakan olah TKP," ujar Valerij.

Valerij mengatakan, pihak sekolah juga melapor ke polisi terkait pencurian tersebut. "Laporan polisinya, kami mintakan ke sekolah untuk dibuat," ungkap Valerij.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com