Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Nekat Pengendara Motor di JLNT Casablanca, Lawan Arus hingga Kebut-kebutan Berujung Petaka

Kompas.com - 03/10/2022, 06:24 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca yang menghubungkan dua wilayah Jakarta Selatan dan Pusat memang jadi jalur terlarang bagi para pengendara sepeda motor.

Aturan bagi para pengendara motor telah terpampang jelas dengan keberadaan rambu larangan yang berada awal JLTN Casablanca baik dari arah Tebet, Jakarta Selatan, maupun Karet, Jakarta Pusat.

Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sebelumnya menjelaskan soal larangan pengendara motor salah satunya untuk mengantisipasi kecelakaan.

JLNT Casblanca yang diresmikan pada Desember 2013 itu memiliki panjang 2,3 kilometer dan ketinggian 18 meter itu.

Baca juga: Viral Pemotor Ngebut dan Terlindas di JLNT Casablanca, Polisi Mengaku Tak Tahu

Meski dilarang, namun tak sedikit pengendara motor tetap nekat untuk melintasi JLNT Casablanca. Mereka melintas bersamaan mobil dan truk.

Bahkan para pengendara motor juga nekat melawan arus hingga kebut-kebutan yang menyebabkan kecelakaan di atas JLNT Casablanca.

Ngebut, jatuh, dan terlindas

Terbaru, video rekaman yang memperlihatkan sejumlah pengendara sepeda motor saat melintas di JLTN Casablanca itu beredar di media sosial.

Berdasarkan video yang diunggah akun Instagram @merekamjakarta pada Minggu (2/10/2022), sejumlah pengendara motor yang melintas di JLTN itu tampak kebut-kebutan.

Tampak dalam video tersebut salah satu pengendara motor terjatuh dan terlindas oleh pengendara lain. Disebutkan, peristiwa itu terjadi Jumat (30/9/2022) dini hari.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Latif Usman yang dikonfirmasi Minggu (2/10/2022), mengaku belum melihat video tersebut.

Baca juga: Saat Mikrofon Anies Baswedan Mati....

"Saya belum lihat," ujar Latif melalui pesan singkat.

Ia berjanji akan mengecek peristiwa tersebut ke anak buahnya.

"Nanti akan dicek terlebih dulu," lanjut dia.

Kebut-kebutan melawan arus

Aksi pengendara motor yang nekat melintas di JLTN Casablanca, Jakarta Selatan sebelumnya juga viral di media sosial, beberapa waktu.

Video rekaman tersebut diunggah di akun Instagram @jktinfo. Video itu direkam oleh orang di dalam mobil yang melintas dari arah berlawanan.

Saat itu, pengendara motor terlihat melawan arus pada sisi jalan JLTN Casablanca diduga untuk menghidari polisi di ujung jalan.

"Biasanya di bawahnya ada polisi. Jadi mereka yang sudah naik ke JLNT itu pada putar balik lagi. Kan motor itu tidak boleh lewat JLNT," kata Novel, pengemudi ojek online (ojol) di lokasi.

Baca juga: Saat Pesona Patung Selamat Datang Terhalang Halte Transjakarta, Anies Perintahkan Jalan Terus...

Novel beberapa kali melihat pengendara motor melawan arus di sana, khususnya pada sore hari. Ia menduga, para pengendara motor itu melintasi JLNT karena ingin menghindari kemacetan.

"Tidak tiap hari, tapi pernah lihat. Mereka kayaknya kalau lewat atas mau lebih cepat. Kalau lewat bawah itu kan macet," ucap Novel.

Sepeda motor yang tidak diperkenankan melintasi jalan kemudian tampak melalui jalan di bawah JLNT sebagaimana mestinya setelah video rekaman melawan arus viral di media sosial.

"Mungkin setelah viral, jadi pada lewat jalur biasanya," kata Novel, salah satu pengemudi ojek online saat ditemui di lokasi.

Baca juga: Ini 14 Pelanggaran Lalu Lintas yang Disasar dalam Operasi Zebra 2022

JLNT dilarang dilewati motor

Polisi sebelumnya telah memberikan alasan mengenai larangan bagi sepeda motor untuk tidak melintas di JLTN Casablanca, Jakarta Selatan.

Polda Metro Jaya memberikan larangan sepeda motor melintasi jalur tersebut dengan dasar untuk mengurai kepadatan dan menghindari risiko bahaya yang terjadi bila sepeda motor masih nekat melintas.

Dirlantas Polda Metro Jaya saat itu, Kombes (Pol) Sambodo Purnomo Yogo dalam keterangan resminya, 4 Juni 2021, menjelaskan alasan pelarangan tersebut.

"Karena mix traffic. Memang angin juga, tapi kalau angin terus di situ ada motor, mobil, jalannya sempit. Sama kayak misalnya Jalan Layang Pesing, kan motor enggak boleh naik. Kenapa? Karena jalannya kecil dan dia mix traffic," kata Sambodo.

Disebutkan ada potensi kecelakaan cukup besar jika pengendara motor melintas di JLNT Casablanca bersamaan dengan mobil.

Polisi tak tegas menindak

Sementara itu, pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto mengatakan, aksi para pengendara motor yang nekat melintas JLNT Casablanca hingga kebut-kebutan yang berujung kecelakaan bukan kasus yang pertama.

Namun aksi tersebut terus terulang karena polisi dinilai tidak tegas dalam menindak para pelanggar.

"Langkah penegakan hukum sudah sering dilakukan namun tidak konsisten karena selama ini penegakan hukum dilakukan dengan cara-cara konvensional sehingga tidak efektif," kata Budiyanto, Minggu (2/10/2022).

Budiyanto menilai, saat ini perlu ada konsistensi polisi dalam menindak para pengendara motor yang melanggar sebagai langkah antisipasi kecelakaan.

"Perlu ada konsistensi dan ketegasan dalam penegakan hukum," kata Budiyarto.

"(Faktor) keterbatasan personel, sarana dan prasarana sehingga penegakan hukum tidak bisa konsisten. Bahkan ada kesan pelanggarnya lebih kuat dan konsisten, dibandingkan dengan petugasnya," ucap Budiyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com