JAKARTA, KOMPAS.com - Komunitas warga Kampung Marunda mengajukan petisi tentang sepuluh permasalahan pesisir Jakarta Utara.
Petisi itu pun turut ditandatangani Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Neneng Hasanah pada Sabtu (9/10/2022).
Neneng berharap DPRD dapat menyelesaikan sepuluh masalah itu bersama eksekutif, yakni Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sesuai dengan slogan Gubernur Anies Baswedan, yaitu Maju Kotanya, Bahagia Warganya.
"Saya mewakilkan warga untuk menyampaikan dengan teman-teman legislatif atau eksekutif yang mewadahi sesuai dengan Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD)-nya," kata Neneng, dilansir dari Antara (Sabtu, 8/10/2022).
Neneng berjanji akan menyerap aspirasi masyarakat setempat terkait krisis air bersih di Kampung Nelayan Marunda yang telah berlangsung selama enam bulan.
Kebetulan, kata Nenang, DPRD Provinsi DKI Jakarta memiliki panitia khusus air bersih.
Menurut Nenang, pansus air bersih ini bertugas menyikapi berakhirnya masa kerja sama Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya dengan dua perusahaan, yaitu Aetra dan Palyja.
Setelah kerja sama selesai pada Februari 2023, DPRD berharap semua pengolahan air bersih kembali dilimpahkan ke Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya.
Baca juga: PAM Jaya Akan Lanjutkan Pembangunan Pipa di Pesanggrahan, Proyek Mandek yang Dipegang Swasta
"Mudah-mudahan dengan pelimpahan semuanya ini, PAM Jaya dapat melayani air bersih secara menyeluruh ke masyarakat DKI Jakarta. Karena selama ini pengolahannya kan di Aetra dan Palyja, PAM cuma berkoordinasi," kata Neneng.
Nenang juga mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki teknologi penyulingan air laut menjadi air tawar yang disebut Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Teknologi ini sudah ada di Kepulauan Seribu.
Langkah-langkah sebelumnya, yakni suplai air bersih dikirim Aetra menggunakan mobil tangki.
Namun, Neneng mengatakan sebetulnya hal tersebut tidak diperlukan lagi kalau pembangunan SWRO sudah dilaksanakan di Kampung Nelayan Marunda atau Marunda Kepu.
Baca juga: Serapan PMD 2022 Baru 36,9 Persen, Direktur Utama PAM Jaya Ungkap Alasannya
Selain itu, Perumda PAM Jaya juga memiliki Instalasi Pengolahan Air bergerak (mobile) yang sementara bisa digunakan untuk menyuplai air bersih ketika pembangunan SWRO belum rampung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.