Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BERITA FOTO: Mencari Jejak Berang-berang di Kawasan Sungai Ciliwung Depok

Kompas.com - 09/10/2022, 07:47 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat, mungkin jarang menemukan berang-berang di sekitar sungai di kota besar.

Padahal, sungai notabenenya merupakan habitat asli mamalia, di mana mereka kerap membangun hunian di sana.

Perkumpulan Pemerhati Ekosistem dan Satwa Liar, Aspera Madyasta (Asta) Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) mencari keberadaan berang-berang di segmen 4 Sungai Ciliwung, Depok pada Sabtu (8/10/2022). Namun himgga titik terakhir disambangi, belum ditemukan adanya wujud berang-berang itu sendiri. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Perkumpulan Pemerhati Ekosistem dan Satwa Liar, Aspera Madyasta (Asta) Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) mencari keberadaan berang-berang di segmen 4 Sungai Ciliwung, Depok pada Sabtu (8/10/2022). Namun himgga titik terakhir disambangi, belum ditemukan adanya wujud berang-berang itu sendiri.

Kompas.com, mencoba mencari aktivitas berang-berang bersama Perkumpulan Pemerhati Ekosistem dan Satwa Liar, Aspera Madyasta (Asta) Indonesia dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati).

Baca juga: Perburuan Berang-berang Bisa Ganggu Rantai Makanan

Tim menelusuri Sungai Ciliwung, sebagai titik pertama yang berada di kolong jembatan kawasan Grand Depok City, Depok, Jawa Barat pada Sabtu (8/10/2022).

Dua orang dari Perkumpulan Pemerhati Ekosistem dan Satwa Liar, Aspera Madyasta (Asta) Indonesia turun langsung ke Sungai Ciliwung, tepatnya di kolong jembatan Grand Depok City, Sabtu (8/10/2022). Mereka menyebrangi sungai untuk mencapai sisi lain, dan mencari sisa-sisa aktivitas berang-berang untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut dan memastikan hewan itu hidup di area tersebut. Zintan Prihatini/KOMPAS.com Dua orang dari Perkumpulan Pemerhati Ekosistem dan Satwa Liar, Aspera Madyasta (Asta) Indonesia turun langsung ke Sungai Ciliwung, tepatnya di kolong jembatan Grand Depok City, Sabtu (8/10/2022). Mereka menyebrangi sungai untuk mencapai sisi lain, dan mencari sisa-sisa aktivitas berang-berang untuk dilakukan identifikasi lebih lanjut dan memastikan hewan itu hidup di area tersebut.

Baca juga: Begitu Sulit Mencari Berang-berang di Sungai Ciliwung...

Dimulai dari titik pertama, dua orang menyebrang sungai yang tingginya mencapai sekitar 90 sentimeter.

Keduanya menilik beberapa titik untuk mencari jejak berang-berang yang lebih aktif di malam hari.

Tak mudah menemukan berang-berang saat hari masi terang. Perjalanan menelusuri sisi sungai pada Sabtu (8/10)2022) itu pun dipenuhi berbagai tantangan termasuk tumpukan sampah, jalanan terjal, hingga gigitan nyamuk. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Tak mudah menemukan berang-berang saat hari masi terang. Perjalanan menelusuri sisi sungai pada Sabtu (8/10)2022) itu pun dipenuhi berbagai tantangan termasuk tumpukan sampah, jalanan terjal, hingga gigitan nyamuk.

Kemudian, Kompas.com mengikuti kegiatan pemantauan berang-berang melalui jalur darat.

Baca juga: Berang-berang Ternyata Hidup di Sungai Ciliwung, Jejaknya Ditemukan di Kolong Jembatan GDC

Perjalanan menuju lokasi yang diduga menjadi sarang berang-berang cukup sulit dilalui. Kondisi tanah yang basah dikelilingi pohon bambu menjadi lokasi pertama yang didatangi.

Tumpukan sampah plastik bekas minuman, kayu, kaleng, serta kemasan makanan menemani perjalanan mencari mamalia berbulu itu.

Ketua Asta Indonesia, Averroes Oktaliza memeriksa setiap lubang yang disinyalir menjadi sarang berang-berang pada Sabtu (8/10/2022). Di beberapa lokasi, ditemukan sejumlah jejak termasuk sisa-sisa makanan berang-berang yang hidup di Sungai Ciliwung. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Ketua Asta Indonesia, Averroes Oktaliza memeriksa setiap lubang yang disinyalir menjadi sarang berang-berang pada Sabtu (8/10/2022). Di beberapa lokasi, ditemukan sejumlah jejak termasuk sisa-sisa makanan berang-berang yang hidup di Sungai Ciliwung.

Baca juga: Pemerhati Satwa Liar Khawatir Banyak Influencer Gunakan Berang-berang untuk Bikin Konten

Tim membuktikan adanya hewan tersebut melalui sisa kotoran atau feses yang ditinggalkan berang-berang.

Dijelaskan oleh Ketua Asta Indonesia, Averroes Oktaliza berang-berang akan buang kotoran di tempat yang sama.

Oleh sebab itu, pihaknya memastikan bahwa hewan berbulu ini masih hidup di kawasan sungai.

Baca juga: Lewat Temuan Sisa-sisa Kotoran, Berang-berang Dipastikan Hidup di Sungai Ciliwung

"Berang-berang berbeda dengan hewan lain yang buang air sembarangan. Berang-berang kalau sudah buang air di suatu tempat akan di situ terus," ujar pria yang akrab disapa Ave itu saat ditemui Kompas.com di kawasan Sungai Ciliwung, Sabtu.

Perkumpulan Pemerhati Ekosistem dan Satwa Liar, Aspera Madyasta (Asta) Indonesia, dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) menelusuri Sungai Ciliwung yang berada di bawah Jembatan Panus, Depok pada Sabtu (8/10/2022). Di bawah jembatan ini, berang-berang diketahui membangun sarang dan koloni. KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Perkumpulan Pemerhati Ekosistem dan Satwa Liar, Aspera Madyasta (Asta) Indonesia, dan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) menelusuri Sungai Ciliwung yang berada di bawah Jembatan Panus, Depok pada Sabtu (8/10/2022). Di bawah jembatan ini, berang-berang diketahui membangun sarang dan koloni.

Di lokasi kedua, tepatnya di bawah Jembatan Panus, Depok juga kembali ditemukan bukti adanya aktivitas berang-berang.

Tak jauh dari kolong jembatan, Ave dan timnya meemukan jejak kaki yang sudah dipastikan adalah berang-berang.

Baca juga: Apresiasi Kinerja Anies, AHY: Saya Harap Bukan hanya Jakarta, tapi Saatnya untuk Indonesia

Jejak kaki berang-berang ditemukan di segmen 4 Sungai Ciliwung, Depok pada Sabtu (8/10/2022). Temuan ini menurut Asta Indonesia membuktikan adanya kehidupan berang-berang di kawasan tersebut.  KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI Jejak kaki berang-berang ditemukan di segmen 4 Sungai Ciliwung, Depok pada Sabtu (8/10/2022). Temuan ini menurut Asta Indonesia membuktikan adanya kehidupan berang-berang di kawasan tersebut.

Sayangnya, hingga di titik ketiga yaitu di Sungai Ciliwung, Jagakarsa Jakarta Utara masih tak ditemukan wujud hewan berwajah lucu itu.

Hanya ada sisa-sisa kotoran, makanan, serta jejak kaki yang menjadi penanda mereka pernah menghuni area tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com