Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa 2 Penjaga Sekolah MTsN 19 Jakarta Terkait Tragedi Tembok Roboh

Kompas.com - 09/10/2022, 16:04 WIB
Reza Agustian,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memeriksa saksi-saksi untuk mengusut robohnya tembok pembatas Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 di Jalan Pinang Kalijati, Cilandak, Jakarta Selatan.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy mengatakan, sebanyak dua orang penjaga sekolah telah diperiksa terkait robohnya tembok MTsN tersebut.

"Sejauh ini ada dua orang saksi yang sudah diambil keterangannya terkait kejadian tersebut," ujar Irwandhy saat dikonfirmasi, Minggu (9/10/2022).

Menurut Irwandhy, dua orang penjaga sekolah itu dinilai mengetahui mengenai kronologi robohnya tembok pembatas yang memakan tiga korban jiwa tersebut.

Baca juga: Buntut Tewasnya 3 Siswa MTsN 19 Jakarta, Kemenag Akan Audit Bangunan Semua Madrasah

Di wawancarai terpisah sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, saat ini jajarannya juga masih menunggu hasil penelitian tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri.

Diketahui, tim Puslabfor membawa puing tembok untuk mengungkap penyebab robohnya tembok pembatas itu.

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan labfor," kata Ade.

Saat ditanya estimasi waktu hasil labfor keluar, Ade berujar belum ada informasi terkait hal tersebut.

"Belum ada info," ujarnya.

Baca juga: Lakukan Olah TKP, Polisi Dalami Penyebab Robohnya Tembok di MTsN 19 Jakarta

Sebagai informasi, tembok MTsN 19 Jakarta roboh pada saat hujan deras melanda sebagian besar wilayah Ibu Kota pada 6 Oktober 2022.

Tembok yang menjadi pembatas antara area sekolah dengan permukiman warga itu roboh akibat banjir yang menggenangi kawasan tersebut.

Kemudian, tembok yang roboh karena terdorong arus banjir itu menimpa sejumlah anak yang sedang bermain hujan di baliknya.

Tiga siswa tewas di tempat kejadian. Ketiganya bernama Dicka Safa Ghifari (13), Muh Adnan Efendi (13), dan Dendis Al Latif (13).

Sementara itu, tiga orang siswa lainnya mengalami luka-luka, yakni Adisya Daffa Alluti (13), Nabila Ika Fatimah (15), dan Nirjirah Desnauli (15).

Baca juga: Puslabfor Polri Amankan Puing Tembok Roboh MTsN 19 Jakarta usai Olah TKP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: 'Ngaku' Masih Tinggal di Jakarta, Padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com