Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alarm Bahaya dari Bendung Katulampa: Sejam Berstatus Siaga 1, Kini Jakarta Kebanjiran...

Kompas.com - 10/10/2022, 09:41 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Sungai Ciliwung meluap akibat debit air di Bendung Katulampa Bogor, Jawa Barat, meningkat setelah diguyur hujan3 deras sejak Minggu (9/10/2022) sore hingga malam hari.

Kondisi tersebut menyebabkan status level kewaspadaan di bendungan peninggalan jaman kolonial itu berubah menjadi siaga satu atau bahaya.

Pos pemantauan di Bendung Katulampa Bogor mencatat ketinggian muka air berada di angka 220 sentimeter.

Perubahan ketinggian air Bendung Katulampa terjadi relatif dalam waktu singkat.

Petugas jaga Bendung Katulampa Muhamad Subhan mengatakan, pada pukul 18.52 WIB ketinggian air masih berada di angka 180 sentimeter.

Baca juga: Anies: RT di Jakarta Ada 30.000, yang Kena Banjir 30, Its Not Even One Percent

Pada pukul 19.16 WIB, ketinggian air Bendung Katulampa berada pada titik puncaknya seiring hujan yang terus mengguyur wilayah Bogor.

"Update pukul 19.16 WIB, tinggi muka air (TMA) berada di angka 220 cm atau berstatus siaga satu," kata Subhan, Minggu.

Subhan menuturkan, naiknya status level kewaspadaan di Bendung Katulampa terjadi karena curah hujan dengan intensitas tinggi yang terus mengguyur kawasan Bogor.

Sejak sore hingga malam, wilayah Puncak Bogor yang menjadi hulu aliran Sungai Ciliwung dan Kota Bogor terus diguyur hujan deras.

Atas kondisi tersebut, ia mengeluarkan peringatan dan mengimbau agar masyarakat waspada terhadap dampak luapan Ciliwung.

"Untuk warga khususnya yang tinggal di bantaran Ciliwung tetap waspada, jangan panik dan tetap pantau informasi kenaikan debit air," sebutnya.

Baca juga: Bukan Banjir, Anies Sebut Trust Issue Nomor Satu di Jakarta adalah Biaya Hidup

Antisipasi Luapan Ciliwung

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor merespons kondisi tersebut dengan menyiagakan sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi luapan Sungai Ciliwung.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto turut mengecek kondisi Bendung Katulampa menyusul berubahnya status siaga satu, pada Minggu malam.

Bima menyebut, kondisi tersebut menjadi peringatan terhadap bahaya potensi banjir di lintasan Ciliwung.

"Jadi ini warning untuk semua wilayah sekitar Ciliwung dan termasuk saudara-saudara kita di Jakarta," ungkap Bima.

Baca juga: 53 RT di Jakarta Terendam Banjir Pagi Ini, Ketinggian Air 40 Cm hingga 3 Meter

Bima menginformasikan, saat ini status Bendung Katulampa sudah turun menjadi siaga tiga setelah sebelumnya bertahan selama satu jam dalam kondisi siaga satu.

Namun, sambung Bima, apabila Bendung Katulampa sudah menyentuh siaga satu ditambah curah hujan yang merata di beberapa wilayah maka akan berdampak ke wilayah DKI Jakarta.

"Kalau sudah siaga satu ini berarti serius, karena dampaknya biasanya terjadi banjir di 12 kelurahan yang ada di lintasan Ciliwung menuju Jakarta," pungkas Bima.

53 RT banjir di Jakarta

Ancaman tersebut pun jadi nyata. Sebanyak 53 RT di wilayah Jakarta terendam banjir pada Senin (10/10/2022) pagi. Banjir disebabkan luapan Kali Ciliwung.

Data tersebut merupakan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per pukul 06.00 WIB.

"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 33 RT, saat ini menjadi 53 RT atau 0,174 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ujar Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Senin.

Ketinggian air bervariasi, paling tinggi di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, mencapai 3 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com