Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluh-Kesah Buruh Jabodetabek, Berat Membayar Sewa Rumah Hingga Biaya Transportasi Melambung

Kompas.com - 12/10/2022, 21:16 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Buruh dari kawasan Jabodetabek mengeluhkan kenaikan harga barang-barang yang lebih tinggi ketimbang perkiraan pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Presiden Partai Buruh Said Iqbal di tengah demostrasi yang dilakukan massa buruh di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Selasa (12/10/2022).

Iqbal mengungkapkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berimbas pada naiknya sejumlah harga-harga kebutuhan masyarakat.

"Inflasi diperkirakan pemerintah 6,5 persen. Sesungguhnya di kelas menengah kebawah, kelas buruh, kelas petani, dan lainnya, inflasi kebutuhan pokok sudah mencapai 15 persen," ujar Iqbal.

Baca juga: Massa Buruh Membubarkan Diri, Said Iqbal: Tidak Ada Rencana Bertemu Pihak Istana

Angka tersebut disampaikan berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh divisi penelitian dan pengembangan (Litbang) Partai Buruh.

Lebih detail lagi, kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan ongkos transportasi yang rata-rata mencapai 50 persen.

"Harga angkot biasa Rp 4.000, angkot sekarang naik Rp 2.000 artinya inflasi sudah mencapai 50 persen," ungkap dia.

Selanjutnya, kenaikan harga BBM juga berdampak pada meningkatnya harga sewa tempat tinggal yang terjadi di kalangan masyarakat kelas bawah.

Baca juga: Ramai-ramai Pedagang Daging Sapi di Tangerang Mogok karena Harga Melambung

"Harga sewa rumah atau tempat tinggal saat ini rata-rata naik Rp 50.000 per bulan, dari rata-rata ongkos sewa rumah Rp 500.000. Berarti ada kenaikan 10 persen," ucap Iqbal.

Akibat kenaikan harga bermacam-macam kebutuhan pokok, Iqbal mengklaim bahwa daya beli masyarakat yang menurun sekitar 30 persen.

Adapun, aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat terus bergulir di sejumlah daerah di Indonesia sebagai bentuk respons atas kenaikan harga pertalite, solar, dan pertamax yang ditetapkan pemerintah.

Masyarakat belum siap

Anggota DPRD DKI Jakarta Mujiyono menilai, saat ini masyarakat belum siap menghadapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Apalagi, kata dia, harga BBM naik setelah adanya inflasi bahan pangan yang terjadi beberapa waktu lalu.

"Kondisi masyarakat saat ini belum siap menghadapi kenaikan harga BBM, apalagi setelah inflasi bahan pangan (volatile food) secara tahunan hampir menyentuh 11 persen YoY (year on year) pada Juli 2022," kata Mujiyono.

Baca juga:  Polisi Pantau Stok dan Harga Kebutuhan Pokok di Semua Pasar Jakarta Utara

Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta itu menilai, saat ini juga tidak terlihat upaya dari pemerintah untuk melakukan penghematan sebelum memutuskan harga BBM naik.

Justru, menurut dia, saat ini pemerintah sedang memperlihatkan gaya hidup yang jauh dari kesengsaraan rakyat.

"Seharusnya APBN 2022 masih dapat menutupi kebutuhan subsidi BBM hingga akhir tahun 2022, seperti janji Pak Jokowi sendiri pada pertengahan tahun ini," ujar Mujiyono.

"Selain itu, ketika harga minyak dunia turun, harga BBM di Indonesia tidak turun. Lalu uangnya sekarang ke mana?" lanjut dia.

(Penulis : Reza Agustian, Sania Mashabi/Editor : Irfan Maullana, Nursita Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com