JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 06, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Arif Syarifudin, mengakui bahwa ada warga di dua rukun tetangga (RT) di wilayahnya yang mau direlokasi.
Untuk diketahui, kediaman warga RW 06 kerap dilanda banjir karena terletak di bawah Tanggul Baswedan dan di bantaran Kali Pulo.
Arif menyebut, kedua RT itu adalah RT03 dan RT11.
Adapun di RW 06 ada total 15 RT.
"Sementara memang (berdasar) pendataan, baru sebagian (warga) yang bersedia (direlokasi)," tuturnya di Jatipadang, Rabu (19/10/2022).
"RT11 ada 20 kartu keluarga (KK) dari 100-an KK. (Lalu), RT03 ada 300-an KK, sudah 90 KK yang sudah siap (direlokasi)," sambung dia.
Baca juga: Ketua DPRD DKI Tinjau Rumah Warga Jatipadang di Bawah Tanggul Baswedan
Arif berujar, jika tak direlokasi, para warga RW 06 justru bakal seterusnya terancam banjir.
Menurut dia, kediaman warga yang paling sering terendam banjir terletak di bantaran kanan Kali Pulo.
"Karena mereka kalau tidak pindah malah membahayakan karena rumahnya itu sekarang terhalang Tanggul Baswedan," sebutnya.
Sementara itu, pada Rabu kemarin, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyempatkan diri meninjau warga RW 06.
Ia menilai, kediaman yang berada di bawah tanggul itu tak layak ditinggali.
Sebab, hunian itu tepat berada di bantaran Kali Pulo, Jatipadang, dan di belakangnya terdapat Tanggul Baswedan.
"Melihat tanah yang di bawah tadi, itu juga sudah tidak layak untuk jadi tempat tinggal," sebut Prasetyo di Jatipadang, Rabu.
Baca juga: Senin Malam, Duri Kepa, Cipinang Melayu, dan Jatipadang Terendam Banjir
Ia mengatakan kediaman para warga RW 06 itu pasti bakal terendam banjir saat hujan melanda wilayah tersebut.
Dengan demikian, para warga otomatis tidak dapat menempati rumah masing-masing.
Prasetyo menilai, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta harus menemukan solusi bagi para warga RW 06.
Salah satu solusinya yakni membuatkan rumah susun (rusun) yang terletak di dekat RW 06.
"Ini kan enggak bisa dadakan. Minimal setahun (rusun) dibangun. Terus, itu ada berapa tower, berapa lantai, harus dihitung dengan matang," urai politisi PDI-P itu.