Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pak Heru, Korban Banjir Ciliwung Siap Direlokasi...

Kompas.com - 21/10/2022, 11:32 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung nampaknya sudah tak kuat terus-menerus menghadapi banjir yang saban hujan datang merendam rumah mereka.

Sebagian warga korban banjir Kali Ciliwung kini mulai menunjukkan kesediaannya untuk direlokasi agar tak lagi kebanjiran.

Sejumlah warga tersebut berada di RW 06 Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ketua RW 06 Arif Syarifudin mengatakan, beberapa warga di dua RT di wilayahnya sudah menyampaikan keinginan mereka untuk direlokasi. Mereka ingin direlokasi lantaran daerah bantaran kali yang mereka tinggali selalu kebanjiran saat musim hujan tiba.

Baca juga: Lanjutkan Normalisasi Era Jokowi-Ahok, Heru Bakal Berhadapan dengan Sederet Masalah Ini...

Untuk diketahui, kediaman warga RW 06 kerap dilanda banjir karena terletak di bawah Tanggul Baswedan dan di bantaran Kali Pulo. Arif menyebut, kedua RT itu adalah RT03 dan RT11. Adapun di RW 06 ada total 15 RT.

"Sementara memang (berdasar) pendataan, baru sebagian (warga) yang bersedia (direlokasi)," tuturnya di Jatipadang, Rabu (19/10/2022).

"RT11 ada 20 kartu keluarga (KK) dari 100-an KK. (Lalu), RT03 ada 300-an KK, sudah 90 KK yang sudah siap (direlokasi)," sambung dia. Arif berujar, jika tak direlokasi, para warga RW 06 justru bakal seterusnya terancam banjir.

Menurut dia, kediaman warga yang paling sering terendam banjir terletak di bantaran kanan Kali Pulo.

"Karena mereka kalau tidak pindah malah membahayakan karena rumahnya itu sekarang terhalang Tanggul Baswedan," sebutnya. 

Baca juga: Normalisasi Sungai Ciliwung Dipastikan Berlanjut, Pakar: Heru Punya Pengalaman Saat Benahi Taman Waduk Pluit

Sebelumnya, warga RW 03 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Suparlan (65), lebih dulu menyatakan kerelaannya untuk direlokasi demi kelanjutan proyek normalisasi Kali Ciliwung. Ia rela digusur asalkan mendapat ganti rugi bangunan tempat tinggalnya. 

"Kami warga digusur pun enggak keberatan, karena ini kan memang tanah pemerintah. Ya ganti rugi bangunan saja. Sudah bosan kebanjiran," kata Suparlan dilansir Tribunjakarta.com, Rabu (12/10/2022).

Menurutnya normalisasi Kali Ciliwung yang merupakan proyek kerja sama antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI Jakarta adalah solusi utama mengatasi banjir. Warga RW 03 pun sudah berulang kali mengajukan usulan.

Namun hingga kini wilayah permukiman mereka yang berada di bantaran Kali Ciliwung tidak kunjung dibebaskan lahannya.

"Pembebasan lahan di Cawang itu yang terakhir di RW 02 dan RW 05, di sini (RW 03) belum. Saya tinggal di sini sudah dari tahun 1981, selalu banjir. Rumah sampai pada rusak kena banjir," ujar Suparlan.

Baca juga: Gebrakan Heru Budi: Ingin Lanjutkan Normalisasi Sungai seperti Era Jokowi-Ahok

Akibat pembebasan lahan belum dilakukan, warga RW 03 kini terus terdampak banjir luapan Kali Ciliwung. Paling anyar banjir melanda pada Rabu (12/10/2022) dini hari dengan ketinggian 2,5 meter.

Lurah Cawang Didik Diarjo pun membenarkan bila warganya sudah sepakat untuk direlokasi karena sudah bosan kebanjiran. Meski pembebasan lahan di RW 03 belum dilakukan, Didik menyebutkan tidak ada warga yang menolak proyek normalisasi Kali Ciliwung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com