Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Akut di DKI Jakarta dan Tingginya Persentase Kematian Pasien

Kompas.com - 26/10/2022, 07:14 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut di DKI Jakarta terus bertambah. Data terbaru, terdapat 95 kasus per Selasa (25/10/2022), atau bertambah lima kasus.

Penambahan lima kasus itu diketahui berdasarkan penyisiran di rumah sakit di DKI Jakarta.

"Tambahan lima (kasus), itu ada dua pasien bulan Oktober (2022), dua pasien di September (2022), dan satu pasien di Agustus (2022)," ujar Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ngabila Salama, Selasa kemarin.

Padahal, per data Senin (24/10/2022), tercatat ada 90 kasus gagal ginjal akut di DKI Jakarta.

Baca juga: Dinkes DKI: Kemenkes Segera Distribusikan Obat Penawar Gagal Ginjal Akut Misterius ke Fasilitas Kesehatan di Jakarta

"Data yang kami himpun mulai Januari (2022) sampai dengan kemarin (Senin), terlaporkan 90 kasus dengan diagnosa gagal ginjal akut atipikal," ujar Kepala Dinkes DKI Jakarta Widyastuti di Gedung DPRD DKI, Selasa.

Tingginya persentase kematian

Widyastuti mengatakan, dari data tersebut, 49 persen pasien di antaranya meninggal dunia.

Sementara itu, Ngabila tak memungkiri fatality rate atau angka kematian kasus gagal ginjal akut memang tinggi.

"Fatality rate-nya kalau diperhatikan seluruh Indonesia, mau dipecah level kecamatan atau kelurahan, itu antara 50-60 persen. Enggak bisa didebat lagi. Jadi memang tinggi," ujar Ngabila.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut di DKI Jakarta Bertambah Menjadi 90, Presentase Meninggal 49 Persen

Adapun kasus gagal ginjal akut misterius di Ibu Kota meningkat tajam dalam tiga bulan terakhir.

"Semua diagnosa kerja dengan gagal ginjal akut atipikal pada anak itu kami catat. Memang data per bulannya menunjukkan kasus tertinggi, mulai meningkat cukup tajam tercatat di bulan Agustus, September, dan Oktober (2022)," kata Widyastuti.

Tidak semuanya domisili Jakarta

Widyastuti menyebutkan, tidak semua pasien gagal ginjal akut misterius yang dirawat di Jakarta berasal dari Ibu Kota.

"Sebarannya tidak semuanya domisili di Jakarta, 56 persen dari DKI Jakarta," kata Widyastuti.

Kemudian, 20 persen dari kota-kota daerah penyangga Jakarta di Jawa Barat. Lalu, 12 persen dari kota-kota daerah penyangga di Banten.

Baca juga: 86 Kasus Gagal Ginjal Akut di DKI, Heru Budi: Tak Semua Domisili Jakarta, Ada Bekasi...

"Lainnya dari luar Jabodetabek," kata Widyastuti.

Dalam sebuah webinar, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI Jakarta Luigi menyampaikan data terperinci terkait asal pasien gagal ginjal akut misterius yang dirawat di Jakarta. Berikut rinciannya:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Kebakaran di Gedung Graha CIMB Niaga, Api Berasal dari Poliklinik di Lantai Basement

Megapolitan
Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Melihat Kondisi Hunian Sementara Warga Eks Kampung Bayam yang Disoroti Anies

Megapolitan
Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Besok

Megapolitan
Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Basement Gedung Graha CIMB Niaga di Jalan Sudirman Kebakaran

Megapolitan
Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Akhir Hayat Lansia Sebatang Kara di Pejaten, Tewas Terbakar di Dalam Gubuk Reyot Tanpa Listrik dan Air...

Megapolitan
Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Anies Kembali Ikut Pilkada Jakarta, Warga Kampung Bayam: Buatlah Kami Sejahtera Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com