TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menemukan enam pasien terkonfirmasi positif gagal ginjal akut (GGA) misterius pada anak di Kota Tangerang per 26 Oktober 2022.
Empat pasien GGA dilaporkan meninggal dunia, satu pasien sembuh, dan satu pasien lainnya sedang dalam perawatan.
Berkait persoalan ini, ada beberapa tindakan yang dilakukan oleh pemerintah Kota Tangerang untuk mengatasi atau menangani kasus gagal ginjal akut misterius pada anak supaya tidak bertambah banyak.
Baca juga: Dinkes Kota Bekasi Berencana Bentuk Timsus untuk Cegah Lonjakan Kasus Gagal Ginjal Akut
Langkah pertama yang diambil oleh Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah yakni memerintahkan sampai tingkat kelurahan dan kecamatan agar memastikan peredaran obat sirup tidak ada di masyarakat sampai ke lini paling bawah.
Lurah dan camat diminta memperketat pengawasan terhadap apotek, toko obat, klinik maupun rumah sakit di wilayahnya masing-masing.
Pengawasan itu berupa larangan menjual atau meresepkan obat sirup yang mengandung zat-zat berbahaya bagi anak sebagaimana anjuran dari Kementerian Kesehatan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
"Koordinasikan dengan fasilitas kesehatan seperti apotek, toko obat, klinik, rumah sakit yang ada di wilayah," kata Arief, Rabu.
"Ada 156 produk obat yang dipastikan tidak menggunakan Propilen Glikol, sosialisasikan kepada mereka dan masyarakat," tambah dia.
Saat wali kota mengingatkan kepada lurah dan camat, Dinkes Kota Tangerang juga mengingatkan hal serupa terhadap organisasi profesi seperti ikatan apoteker Indonesia (IAI), ikatan dokter Indonesia (IDI), dan sebagainya.
"Dari surat edaran pertama Kementerian Kesehatan, kami langsung menginstruksikan untuk menghentikan sementara penjualan obat sirup dan untuk tidak meresepkan obat sirup," ujar Kepala Dinkes Kota Tangerang Dini Anggraeni.
Selain itu, Dinkes Kota Tangerang juga menyampaikan surat edaran terbaru dari Kemenkes dan BPOM terkait beberapa jenis obat sirup yang telah dinyatakan aman dari bahan berbahaya itu.
Baca juga: Kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Tangerang, Dinkes Perketat Pengawasan dan Siapkan RS Khusus
"Dan teman-teman Puskesmas langsung mulai turun ke apotek dan toko obat untuk memastikan hanya menjual obat-obatan yang dinyatakan aman," imbuh dia.
Tindakan lain yang dilakukan untuk menangani kasus ini yaitu dengan mempersiapkan rumah sakit khusus yang mampu memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensinya terkait gagal ginjal akut.
Beberapa rumah sakit yang dipersiapkan yakni Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang, RSUP Sitanala, RS EMC, RS Sari Asih Karawaci dan RS Primaya.
"Ini kami persiapkan dengan melihat fasilitas dan dokter spesialis anak yang ada," ujar Dini.
Baca juga: Kutip Data Kemenkes, Walkot Depok Sebut Kasus Gagal Ginjal Akut di Kotanya Ada 5
Dini juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak panik terkait adanya temuan kasus gagal ginjal akut di Kota Tangerang.
"Kepada semua orangtua, masyarakat Kota Tangerang untuk jangan panik. Jika, anak ada gejala demam pastikan dulu suhunya berapa, tidak sembarangan memberikan obat-obatan, memperhatikan dosis obat yang diberikan," kata dia.
Untuk sementara, masyarakat disarankan menggunakan obat-obatan yang masuk daftar aman digunakan dan diresepkan oleh petugas kesehatan.
Orangtua juga bisa melakukan perawatan sederhana, misalnya, jika demam, kompres dengan air hangat, gunakan baju yang tipis, dan yang paling utama menjaga asupan gizi anak-anak, imunitas dan perilaku hidup bersih dan sehat.
Baca juga: Balita di Sawah Besar Meninggal Diduga Gagal Ginjal, Dianggap Telat Dapat Penanganan Medis
"Terakhir, jika gejala belum juga hilang langsung datangi fasilitas layanan kesehatan agar segera ditangani," tegas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.