Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/10/2022, 16:04 WIB
Zintan Prihatini,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saksi kasus kebakaran Jakarta Islamic Centre (JIC), Koja, Jakarta Utara yang diperiksa bertambah menjadi 12 orang.

Sebelumnya, delapan orang sudah diperiksa Polres Metro Jakarta Utara untuk dimintai keterangan terkait kebakaran yang terjadi pada Rabu (19/10/2022).

Wakapolres Metro Jakarta Utara, AKBP Erlin Tang Jaya mengungkapkan ke-12 saksi di antaranya enam orang pengelola JIC, empat orang pekerja dan dua orang pengawas.

Baca juga: Polisi Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kebakaran JIC

"Sudah 12 saksi, bertambah lagi," ujar saat ditemui Kompas.com di Mapolres Metro Jakarta Utara, Jumat (28/10/2022).

Erlin berkata, hasil laboratorium forensik (labfor) terkait benda-benda yang diangkut dari lokasi kebakaran masih diproses. Pihaknya pun tengah meninggu hasil pemeriksaan tersebut.

"Kami menunggu hasilnya. Pengelola JIC sudah dipanggil semua, belum ada tersangka (status pemanggilan) masih saksi semua," tutur Erlin.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Febri Ismanjaya belum bisa memastikan dugaan kebakaran kubah Masjid JIC. Dia berjanji akan menyampaikan hasil penyelidikan kepada awak media, setelah rampung.

Baca juga: Polisi: Masih Terlalu Dini Sebut Penyebab Kebakaran JIC akibat Kelalaian

"Hasilnya nanti kami update, karena kami menunggu dari labfor," kata Febri.

Adapun, tim polisi dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri telah membawa material yang rubuh dan terbakar dengan karung dari lokasi kebakaran kubah JIC.

Material tersebut didapatkan usai mereka melakukan olah tempat kejadian perkara pada Kamis (20/10/2022).

Tidak disebutkan apa isi karung tersebut, tetapi beberapa gulung kabel berwarna putih terlihat mencuat di mulut karung.

Baca juga: 6 Pekerja dan Mandor Renovasi Diperiksa Terkait Kebakaran Kubah Masjid JIC

"Kami lakukan olah TKP, ada sampel yang kami bawa ke laboratorium untuk diperiksa. Tapi kami tidak bisa bicara lebih banyak," sebut Kepala Tim Puslabfor, Kompol Heribertus di JIC, Kamis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Warga Sebut Perempuan yang Dijajakan di Gang Royal merupakan Pendatang

Warga Sebut Perempuan yang Dijajakan di Gang Royal merupakan Pendatang

Megapolitan
Polisi Tangkap Seorang Pemuda Atas Kepemilikan Tembakau Sintetis di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Seorang Pemuda Atas Kepemilikan Tembakau Sintetis di Pasar Minggu

Megapolitan
Puslabfor Polri Ambil Sampel UPS yang Meledak di RS Eka Hospital Tangsel

Puslabfor Polri Ambil Sampel UPS yang Meledak di RS Eka Hospital Tangsel

Megapolitan
Gang Royal yang Jadi Tempat Lokalisasi Sudah Jadi Rahasia Umum Bagi Warga Setempat

Gang Royal yang Jadi Tempat Lokalisasi Sudah Jadi Rahasia Umum Bagi Warga Setempat

Megapolitan
Merundung Adik Kelas, Siswa SMPN 1 Babelan Mengaku Lanjutkan Tradisi

Merundung Adik Kelas, Siswa SMPN 1 Babelan Mengaku Lanjutkan Tradisi

Megapolitan
Dari Konservator Perancis hingga Pemerintah Belanda Bantu Pulihkan Artefak Bersejarah Museum Nasional

Dari Konservator Perancis hingga Pemerintah Belanda Bantu Pulihkan Artefak Bersejarah Museum Nasional

Megapolitan
Tahanan yang Tewas di Depok adalah Pelaku Pencabulan Anak Sendiri

Tahanan yang Tewas di Depok adalah Pelaku Pencabulan Anak Sendiri

Megapolitan
Pemprov DKI Ajak Perusahaan Swasta Danai Revitalisasi Rusun Marunda

Pemprov DKI Ajak Perusahaan Swasta Danai Revitalisasi Rusun Marunda

Megapolitan
Belum Bahas Pilkada DKI, PDI-P: Pasca Pilpres Baru Kita Godok...

Belum Bahas Pilkada DKI, PDI-P: Pasca Pilpres Baru Kita Godok...

Megapolitan
Ambil Sandal yang Hanyut, Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam di Kali Ciliwung

Ambil Sandal yang Hanyut, Bocah 7 Tahun Tewas Tenggelam di Kali Ciliwung

Megapolitan
Diduga Cabuli Murid, Guru Privat di Cengkareng Langsung Diseret Orangtua Korban ke Kantor Polisi

Diduga Cabuli Murid, Guru Privat di Cengkareng Langsung Diseret Orangtua Korban ke Kantor Polisi

Megapolitan
Warga Protes karena Pemilik Rumah yang Diduga Jadi Sarang Ular Larang Bongkar Plafon dan 'Septic Tank'

Warga Protes karena Pemilik Rumah yang Diduga Jadi Sarang Ular Larang Bongkar Plafon dan "Septic Tank"

Megapolitan
8 Siswa SMPN 1 Babelan Jadi Korban Perundungan, Wajah Disabet Sandal oleh Kakak Kelas

8 Siswa SMPN 1 Babelan Jadi Korban Perundungan, Wajah Disabet Sandal oleh Kakak Kelas

Megapolitan
Warga Kampung Bayam yang Masih Bertahan di JIS Terus Dirayu Pindah Jelang Piala Dunia U-17

Warga Kampung Bayam yang Masih Bertahan di JIS Terus Dirayu Pindah Jelang Piala Dunia U-17

Megapolitan
Tak Hanya Dianiaya hingga Tewas, Tahanan Rutan Polres Depok Juga Dimintai Uang Sesama Penghuni

Tak Hanya Dianiaya hingga Tewas, Tahanan Rutan Polres Depok Juga Dimintai Uang Sesama Penghuni

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com