Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Konser “Outdoor” Pertama di Jakarta 5 Dekade Silam Dibubarkan karena Kerusuhan…

Kompas.com - 31/10/2022, 05:45 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com – Baru-baru ini, kepolisian terpaksa menghentikan penyelenggaran festival musik bertajuk “Berdendang Bergoyang” yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat.

Festival rencanananya digelar tiga hari, dari Jumat hingga Minggu (30/10/2022).

Namun, polisi meminta penyelenggara menghentikan konser di hari ketiga karena jumlah penonton dinilai melebihi kapasitas tempat sehingga berpotensi membahayakan penonton.

Baca juga: Polisi Periksa Penanggung Jawab Berdendang Bergoyang soal Jumlah Tiket Tak Sesuai Kapasitas

Cerita serupa juga pernah terjadi lima dekade lalu, di saat polisi mesti menghentikan festival musik internasional pertama di Jakarta yang diselenggarakan di ruang terbuka, karena kerusuhan penonton.

Festival musik bersejarah ini bernama “Summer 28”. Dilangsungkan pada 17-18 Agustus 1973, “Summer 28” sendiri merupkan akronim dari Suasana Menjelang Kemerdekaan RI ke-28.

Dilansir dari Historia.id, venue atau tempat penyelenggaraan festival musik ini berada di sebuah lapangan luas di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Baca juga: Penonton Pingsan, Izin Festival Musik Berdendang Bergoyang Dicabut

Saat ini tempatnya persis di pertigaan lampu merah sebelum pusat perbelanjaan Pejaten Village, Pejaten.

Kala itu, puluhan ribu orang berjingkrak mengikuti irama dari lagu yang dimainkan band-band yang tampil di atas panggung.

Berdasarkan arsip harian Kompas, belasan grup musik ikut berpartisipasi di antaranya Koes Plus, Idris Sardi & The Pro’s, God Bless, El Sipigo, The Disc, Panbers, dan Los Morenos.

Baca juga: Cerita Penonton Konser Jakarta Hajatan Kelelahan hingga Pingsan Setelah Naik Tangga ke Tribun Teratas JIS

Selain itu ada juga Trio Bimbo, Rollies, Shark Move, Grup 23761, AKA, Gembels, Pretty Sisters, The Mercy’s, Bentoels, Terncem, Freedom, Fly Baits (Singapura), dan Romy and the HI Chords (Filipina).

Konser dipadati penonton

Sebuah panggung berukuran 10 m x 15 m dan tinggi 3 m berdiri di lapangan terbuka seluas empat hektar. Lampu sorot dan puluhan boks pengeras suara di atas panggung dan keempat sudut lapangan.

Di sekitar panggung ada tempat untuk joget dan tikar bagi yang ingin duduk sambil menonton. Sejak siang, karcis masuk seharga Rp 1.000 ludes dibeli anak-anak muda.

Sekitar pukul 17.00 pada 17 Agustus, acara pun dimulai. Dimulainya gelaran "Summer 28" mesti ngaret dari rencana awal akan digelar pada siang hari karena banyak kendala teknis dan non-teknis.

Baca juga: Hari Ketiga Berdendang Bergoyang Ditiadakan, Penyelenggara: Kami Menyadari Banyak Kejadian Saat Event Berlangsung

Hal ini sebenarnya dapat dimaklumi mengingat konser "Summer 28" adalah konser musik di ruangan terbuka pertama yang pernah diselenggarakan di Indonesia.

Dari belasan grup musik yang tampil, God Bless menjadi puncaknya. Ditulis oleh Kompas,  lengkingan suara Ahmad Albar memanaskan suasana di "Summer 28".

Sayangnya, terjadi kericuhan saat pertunjukan dihentikan pada Minggu sekitar pukul 03.00 itu, lebih cepat dari rencana sebelumnya. Rencana awalnya, konser ini baru akan berakhir setelah matahari terbit.

Baca juga: Over Kapasitas Hingga Fasilitas Kesehatan Tak Lengkap, Alasan Polisi Setop Berdendang Bergoyang

Sekitar 120 personel dari pihak keamanan berhasil mengatasi suasana tersebut, namun sayangnya acara dinyatakan tidak dapat kembali dilanjutkan.

Tidak jelas apa yang menyebakan terjadinya kerusuhan. Ada yang mengatakan keributan mulai terjadi ketika panitia mengumumkan bahwa band rock AKA dari Surabaya batal tampil di "Summer 28".

Penyelenggara sendiri sebenarnya hanya menjual 14.100 lembar tiket. Namun estimasi penonton yang hadir dalam perhelatan ini sebanyak 25.000 orang.

(Kompas: Johnny TG/Historia.id: Fandy Hutari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com