JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Yayat Supriatna menyampaikan usulan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar mengendalikan pergerakan orang ke kantor-kantor di kawasan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.
Hal itu disampaikan Yayat dalam focus group discussion (FGD) uji coba pengaturan jam kerja di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta, Cideng, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2022).
Baca juga: Bahas Uji Coba Pengaturan Jam Kerja di Jakarta, Dishub DKI Undang Asosiasi Pekerja Besok
Sebab, menurut Yayat, banyak pekerja berasal dari Bekasi dan Depok menuju perkantoran di dua wilayah tersebut saat jam kerja.
"Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan itu kantong perkantoran. Data yang paling banyak (warga yang) menggunakan mobil itu dari Kota Bekasi dan Depok. Kelas menengah ke atas," ujar dosen Universitas Trisakti itu.
Sehingga, lanjut Yayat, terjadi kemacetan di Tol Jagorawi karena banyak mobil dari Bekasi atau Depok menuju Jakarta saat jam kerja.
"Jadi banyak macet di Jagorawi," kata Yayat.
Baca juga: Pemprov DKI Akan Undang Asosiasi Pekerja dan Manajemen Gedung Sebelum Uji Coba Pengaturan Jam Kerja
Yayat mengusulkan, agar perkantoran di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan menerapkan work from home (WFH) bagi sebagian pekerjanya.
"Karena bukan (kantor atau perusahaan) manufaktur. Satu lagi pembagian waktu antara tenaga operasional dan tenaga fungsional, itu yang WFH," ujar Yayat.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo, Pemerintah Provinsi DKI akan mengadakan dialog publik terlebih dulu guna membahas pengaturan jam kerja di Ibu Kota.
Penerapan uji coba pengaturan jam kerja akan dibahas dalam dialog itu. Dialog publik yang dimaksud adalah FGD.
Baca juga: Kekecewaan Pekerja Ibu Kota ke Heru Budi Soal WFH Saat Banjir Ibu Kota...
"Jadi kami akan mengundang stakeholder seperti asosiasi-asosiasi antara management building, pekerja, dan lain-lain, untuk mendapatkan masukan yang komprehensif," kata Syafrin saat dihubungi, Jumat (28/10/2022).
Dishub DKI hendak mengujicobakan pengaturan jam kerja untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota.
Syafrin menyatakan, proses pembuatan desain uji coba itu harus dilakukan secara hati-hati.
Sebab, pemerintah pusat turut terlibat dalam program pengaturan jam kerja tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.