JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto buka suara soal kemunculan tiga karangan bunga terkait BUMD DKI itu di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (1/11/2022).
Menurut dia, PT Jakpro tengah mendalami isu yang tercantum dalam rangkaian bunga tersebut, yakni soal nepotisme.
"Kita sedang lakukan investigasi terhadap apakah benar informasi tersebut," ujar Widi dalam pembahasan rancangan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2023 di Grand Cempaka, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Soal Karangan Bunga Bagian dari Nepotisme, Ini Jawaban Jakpro
Tak hanya soal nepotisme, Widi juga mengaku akan memeriksa sosok 'si cantik' yang turut tercatut dalam salah satu rangkaian bunga itu.
"Kami sedang lakukan pendalaman, kira-kira siapa. Ada istilah 'si cantik', cantik bener apa enggak?" ucap dia.
Diberitakan sebelumnya, tiga karangan bunga terkait PT Jakpro muncul di Balai Kota DKI, Selasa kemarin.
Dalam foto yang diterima Kompas.com, salah satu karangan bunga itu bertuliskan, "PJ Gub & Ketua DPRD, Kami Butuh Pemimpin Yang Berjuang Untuk Jakpro, Bukan Untuk 'Si Cantik'."
Baca juga: Muncul Karangan Bunga Jakpro Bagian dari Nepotisme, Ketua DPRD: Persoalan Serius
Di bawah karangan bunga itu juga tertulis "Dir. SDM Jakpro Biang Keladi".
Karangan bunga yang lain tertulis, "Kami 20 Kadiv Baru Jakpro Mohon Maaf Telah Menjadi Bagian Dari Nepotisme". Di bawahnya ada tulisan "M.Taufiq (Dir SDM) Bertanggung Jawab".
Karangan bunga terakhir bertuliskan, "Pak Heru & Pak Pras, Kami Butuh Sosok Anda! Kondisi Jakpro Sangat Mengkhawatirkan. Tolong Selamatkan Jakpro".
Ketiga karangan bunga itu berjejer di sebelah kiri Pendopo Balai Kota DKI.
Baca juga: Muncul Karangan Bunga Tolong Selamatkan Jakpro dan Jakpro Bagian dari Nepotisme di Balai Kota DKI
Informasi yang dihimpun Kompas.com, karangan bunga itu sudah ada di lokasi sejak pukul 09.00 WIB, Selasa kemarin.
Namun, pukul 12.45 WIB, ketiga karangan bunga itu sudah tidak ada di lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.