Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPRD DKI Capek Dipanggil KPK Soal Formula E, Minta Dirut Jakpro Berkata Jujur

Kompas.com - 03/11/2022, 09:37 WIB
Muhammad Naufal,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dipanggil untuk dimintai keterangan oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, merasa letih.

Pemeriksaan itu apa lagi kalau bukan tentang dugaan korupsi pada ajang balap mobil listrik Formula E 2022.

Hal ini Prasetyo ungkapkan saat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI membahas rancangan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2023 di Grand Cempaka, Rabu (2/11/2022).

Mulanya, kepada Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Widi Amanasto, Prasetyo bertanya mengapa Formula E 2022 akhirnya diselenggarakan di Ancol, Jakarta Utara.

Baca juga: Audit Formula E Jakarta oleh BPK Diklaim Rampung Akhir 2022

Padahal, eks Gubernur DKI Anies Baswedan sempat ingin menggelar Formula E di Monas, Jakarta Pusat.

Anies bahkan sampai memangkas pepohonan di Monas untuk penyelenggaraan Formula E.

Padahal, menurut Prasetyo, pepohonan di Monas sejatinya tak boleh dipangkas.

"Terjadilah pemotongan-pemotongan pohon di Monas. Itu enggak boleh! Itu (kawasan) hijau! Itu tempat penyerapan air yang ada di tengah kota cuma di Monas," tutur dia

Usai bertanya tentang hal lain, Prasetyo mulai mengungkapkan keluhannya.

Ia meminta Widi berkata jujur dalam menjawab pertanyaan terkait Formula E itu.

Baca juga: Jakpro Dicecar soal Utang Rp 20 Miliar ke Ancol untuk Formula E, Ternyata Belum Dibayar

Politisi PDI-P itu lantas mengaku letih karena diperiksa KPK berkait Formula E.

"Harus jujur, Pak (Widi). Saya capek dipanggil KPK. Ini masuk ranah KPK," tegas Prasetyo.

"Proyek (Formula E) rugi. Coba Bapak (Widi) jelaskan," sambung dia.

Menjawab Prasetyo, Widi mengaku bahwa jajarannya ditunjuk sebagai penyelenggara Formula E ketika lokasi pelaksanaan sudah berada di Ancol.

Ia tak menjawab pertanyaan spesifik Prasetyo terkait Monas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com