"Jadi kami itu ingin yang salah diperbaiki, harapannya jangan dihukum, tapi diperbaiki. Dan kami semua bertanggung jawab terhadap semua yang kami rencanakan, terutama terkait CHSE dan safety procedure," sebut Dino.
Sementara itu, Emil menegaskan, pergelaran festival dan konser musik di Indonesia saat ini secara umum selalu aman.
Ia pun meminta pengelolaan suatu konser yang bermasalah tidak disamaratakan dengan konser-konser lainnya.
"APMI menyatakan bahwa dunia konser dan festival musik ini baik-baik saja. Meski ada memang beberapa kejadian yang perlu diperbaiki, tapi jangan digeneralisir," ungkap Emil.
Baca juga: Menanti Siapa yang Patut Bertanggung Jawab atas Kekacauan Festival Berdendang Bergoyang...
Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Pusat mencabut izin penyelenggaraan Berdendang Bergoyang Festival hari ketiga pada Sabtu (29/10/2022).
Festival musik itu diberhentikan diduga karena ketidakprofesionalan panitia penyelenggara dalam pengelolaan acara.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, ada lebih dari 21.000 pengunjung hadir pada acara Berdendang Bergoyang.
Komarudin mengatakan, jumlah tersebut berbeda dari apa yang pihak penyelenggara mohonkan kepada kepolisian sebelum terbitnya surat perizinan.
Sedangkan, kapasitas untuk hall Istora Senayan berjumlah 8.000 orang.
Baca juga: Kasus Kisruh Festival Berdendang Bergoyang Naik ke Penyidikan, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan sebelumnya mengungkapkan alasan belum mengeluarkan perizinan konser Dewa 19.
Alasannya, persiapan pengamanan dari panitia penyelenggara maupun yang akan diberikan oleh kepolisian, dikhawatirkan belum optimal.
"Itu untuk mempersiapkan pengamanan yang lebih baik, karena dengan waktu yang mepet ini kami tidak ingin nanti persiapan keamanan tidak optimalnya," ujar Zulpan, Kamis.
"Keselamatan bagi penonton juga dipertimbangkan. Karena dikhawatirkan nanti akan ada korban, dengan jumlahnya penonton yang cukup banyak, sehingga minta dimundurkan," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.