Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pelecehan di KRL dan Transportasi Umum Lain Terus Berjatuhan, Pelaku Melenggang Bebas

Kompas.com - 08/11/2022, 14:10 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelecehan seksual kembali terjadi di transportasi publik.

Jika sebelumnya warga Jakarta dihebohkan dengan pelecehan yang dialami penumpang pria di bus transjakarta, kini mereka dihadapkan pada berita pelecehan di kereta rel listrik (KRL).

Seorang perempuan yang menaiki KRL tujuan Duri dari Stasiun Cakung pada Senin (7/11/2022) pagi mengaku dilecehkan oleh penumpang pria.

Dia bahkan sempat mengambil foto terduga pelaku yang menggunakan masker dan kacamata, lalu mengunggahnya di akun Twitter sembari mengungkap kronologi kejadian.

"Pas naik, udah mulai susah masuk ke dalam karena penuh. Di depan saya ada mas-mas pakai kacamata, yang kemudian jadi bangsat yang nempelin penisnya ke bokong saya dan goyang-goyang grinding," ujarnya.

Penumpang perempuan tersebut membuat laporan mengenai pelecehan yang dia alami. Namun, hingga saat ini masih menunggu aksi nyata dari pihak berwenang dalam hal ini KAI Commuter.

"Aduan saya sudah sampai mana? Kalian sudah bikin rencana aksi apa untuk mengurangi potensi pelecehan seksual di KRL?" ujarnya kepada KAI commuter yang mengaku akan terus meningkatkan pengawasan dan pengamanan di gerbong kereta maupun stasiun.

Baca juga: Terduga Korban Pelecehan di KRL Kecewa Tidak Ada yang Membantu, Aku Malah Disuruh Diam

Diduga bukan kali pertama beraksi

Seorang pengguna Twitter lain mengatakan bahwa terduga pelaku diduga telah melakukan tindakan yang sama di transportasi umum lainnya, yakni di angkutan kota (angkot).

Peristiwa itu sempat viral pada bulan Juli lalu hingga menarik perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Di sebuah video viral yang direkam di dalam angkot, tampak terduga korban merekam pelaku yang menggunakan masker dan juga kacamata berbingkai hitam. Pria itu mirip dengan terduga pelaku pelecehan di KRL.

Berdasarkan keterangan video yang viral itu, korban mengaku diraba di bagian dada oleh pelaku yang duduk di sebelahnya. Aksi itu ditutupi oleh tas yang dipangku pelaku.

Usai mengalami pelecehan, korban pindah tempat duduk dan merekam sosok terduga pelaku sambil menangis. Kemudian, korban melapor ke Polres Metro Jakarta Selatan.

Merespon kejadian ini, Dinas Perhubungan DKI mengaku akan memisahkan tempat duduk antara laki-laki dan perempuan di angkutan umum. Namun, karena menuai polemik, aturan ini tidak jadi diberlakukan.

Baca juga: Saat Penumpang Pria Transjakarta Trauma Dilecehkan, Saya Merasa Sedih dan Jijik Tiap Ingat Kejadian

Pelaku melenggang bebas

Di sisi lain, tidak ada standar operasional prosedur (SOP) terkait langkah-langkah yang harus diambil pihak berwenang ketika pelecehan di transportasi umum terjadi.

Alhasil, terduga pelaku melenggang bebas dan berpotensi terus melancarkan aksinya hingga banyak korban lain berjatuhan.

Pada Kamis (3/11/2022) lalu, seorang penumpang pria mengaku dilecehkan penumpang pria lain di bus transjakarta.

Menurut korban, pelecehan tersebut terjadi saat bus dalam kondisi padat penumpang. Saat itu, dia tengah bermain ponsel, dan tiba-tiba terduga pelaku mencolek alat kelaminnya.

Mendapat perlakuan seperti itu, pikiran pengunggah pun langsung kosong dan bingung harus melakukan apa. Hingga setelah sadar, dirinya merasa jijik dan emosi.

"Saya berusaha mengolah emosi, tapi semakin lama emosi saya enggak terkontrol. Saya berharap orang ini turun secepatnya," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Pelecehan Seksual Berulang di Bus Transjakarta, Korban dari Wanita hingga Pria

Setelah melewati beberapa halte dan pelaku masih ada di dalam bus, korban pun memberanikan diri mengonfrontir pelaku hingga baku hantam terjadi.

Transjakarta sempat meminta KTP terduga pelaku, namun dia mengatakan kartu tersebut tertinggal. Pria itu akhirnya hanya memberi alamat dan nomor ponsel.

Penanganan terhenti sampai di situ karena korban juga tidak berniat melaporkan hal tersebut ke polisi.

Pelecehan berulang diduga dilakukan seorang pria lain kepada beberapa penumpang perempuan bus transjakarta.

Terduga pelaku yang foto wajahnya sempat viral usai melakukan pelecehan di bus Transjakarta baru ditangkap usai melakukan tindakan serupa di Halte Bundaran Senayan.

(Penulis : Nirmala Maulana Achmad, Diva Lufiana Putri, Larissa Huda/ Editor : Irfan Maullana, Sari Hardiyanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com