Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu Kematian Satu Keluarga di Kalideres Berbeda-beda, Ada yang Tewas sejak 3 Pekan Lalu

Kompas.com - 11/11/2022, 15:08 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu kematian empat anggota keluarga di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, rupanya berbeda-beda.

Hal tersebut diungkapkan Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (11/11/2022).

"Suaminya, istrinya, anaknya, iparnya, semuanya berbeda-beda waktu meninggalnya sehingga pembusukannya masing-masing juga berbeda-beda," ujar Pasma.

Baca juga: Polisi: Tak Ada Bekas Kekerasan di TKP Satu Keluarga Tewas Membusuk di Kalideres

Ia tak memerinci waktu meninggal masing-masing anggota keluarga itu.

Namun demikian, Pasma menyebutkan, di antara keempatnya, ada satu yang waktu kematiannya paling lama, yakni sekitar tiga pekan lalu.

"Ya berdasarkan keterangan dokter forensik, ada yang kematiannya yang sejak tiga minggu lalu," ujar Pasma.

Berdasarkan keterangan sementara dokter forensik, tidak ditemukan pula tanda-tanda kekerasan pada tubuh keempat korban.

Baca juga: Teka-teki Satu Keluarga Tewas di Kalideres, 4 Korban Meninggal di Waktu dan Ruangan Berbeda

Selain itu, sejauh ini belum ditemukan tanda-tanda korban mengalami keracunan makanan. Sebab, berdasarkan pemeriksaan organ dalam, tidak ditemukan makanan apa pun.

"Berdasarkan pemeriksaan dari dokter, mayat ini tidak makan dan minum cukup lama. Karena dari otot ototnya sudah mengecil," lanjut dia.

Oleh sebab itu, polisi sendiri belum bisa menyimpulkan penyebab meninggalnya satu keluarga itu.

Berdasarkan kartu keluarga yang ditemukan di lokasi kejadian, empat orang itu merupakan satu keluarga.

Baca juga: Fakta Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Hasil Otopsi Sebut Korban Meninggal di Waktu Berbeda

Jasad suami diketahui bernama Rudyanto (71), sedangkan sang istri bernama Margaretha (58).

Adapun anak perempuan dari keduanya yang juga ditemukan tewas bernama Dian (40).

Satu jasad lagi diketahui bernama Budyanto (69). Ia merupakan ipar dari Rudianto.

Kasus tersebut saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Polisi tengah melakukan otopsi keempat jasad tersebut di Rumah Sakit Polri, Jakarta Timur, sembari terus memeriksa tempat kejadian perkara dan saksi-saksi.

Baca juga: Hasil Autopsi Jasad Satu Keluarga yang Membusuk di Kalideres, Polisi: Tidak Ditemukan Sisa Makanan

"Kami sedang mencari juga pihak keluarga karena dari KK hanya empat orang ini," ujar Pasma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com