DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok menolak rekomendasi DPRD Depok untuk membongkar hasil revitalisasi trotoar Margonda yang menghalangi akses masuk ke Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 1.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok, Citra Indah Yulianti.
Citra mengatakan, revitalisasi trotoar yang bersamaan dengan rencana penggusuran sekolah untuk pembangunan masjid agung sudah sesuai dengan Detail Engineering Design (DED).
Ia mengakui permukaan trotoar yang lebih tinggi sempat menghalangi akses masuk ke SDN Pondok Cina 1.
Kendati demikian, Pemkot Depok telah membangun tangga sebagai akses menuju sekolah.
"Gambar desain kami sudah sesuai DED rencana masjid agung. Bahkan, akses sekolah sudah kami buat tangga," kata Citra saat dikonfirmasi, Senin (14/11/2022).
Baca juga: DPRD Ancam Interpelasi Pemkot Depok jika Abaikan Rekomendasi soal Relokasi SDN Pondok Cina 1
Tak hanya tangga, Dinas PUPR Depok juga telah membuat jalan menurun untuk kendaraan roda dua.
Karena itu, menurut Citra, totoar Jalan Margonda di depan SDN Pondok Cina 1 yang baru rampung direvitalisasi tak perlu dibongkar.
"Untuk akses roda dua yang sudah kami buat, sebetulnya bisa juga buat motor lewat," ujar Citra.
Adapun rencana pembangunan masjid agung di lahan SDN Pondok Cina 1 menuai polemik.
Orangtua siswa di sekolah itu tak terima anaknya direlokasi dengan dilebur ke dua sekolah lain.
Sebab, peleburan itu akan berdampak pada berubahnya jadwal sekolah, yang dikhawatirkan mempengaruhi psikologis siswa.
Para orangtua meminta seluruh siswa direlokasi ke satu gedung.
Baca juga: Siswa Datangi SDN Pondok Cina 1 Hari Ini, tapi Tak Ada Guru yang Mengajar...
Menanggapi keluhan orangtua itu, Komisi D DPRD Kota Depok mengeluarkan surat rekomendasi yang sudah dikirim hari ini kepada Pemkot.
Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Babai Suhaimi mengatakan, ada 3 poin dalam rekomendasi itu.